Dalam cerita One Piece, bekas luka yang ada di beberapa bagian tubuh mereka memiliki makna yang sangat spesial dan mendalam. Bekas luka tersebut bukan hanya sekedar hiasan atau sekedar untuk menunjukan sisi maskulinitas para karakter tersebut. Bekas luka itu mengingatkan mereka terhadap konflik atau pertarungan yang pernah mereka hadapi.

Contohnya, bekas luka di pelipis kiri Luffy. Bekas luka ikonik tersebut memiliki makna mendalam, yaitu sebagai pengingat akan sosok Shanks, dan juga sebagai salah satu usahanya untuk membuktikan dirinya pantas. Lagipula Luffy sendiri udah berjanji kepada Shanks, bertahun-tahun yang lalu kalau dia akan berubah menjadi kuat dan mewujudkan mimpinya sebagai raja bajak laut.

  Bekas luka ikonik di dada Zoro merupakan hasil pertarungannya melawan Mihawk. Pertarungan tersebut membukakan mata Zoro kalau masih ada yang lebih hebat di dunia itu. Dia juga berjanji akan menjadi lebih kuat, dan akan mengalahkan Mihawk. Luffy juga sama, bahwa bekas luka besar di dadanya merupakan akibat pertarungannya dengan Sakazuki. Kehilangan Ace membuat Luffy menderita, tapi hal itu mendorongnya buat bangkit menjadi lebih kuat.

Bekas luka di mata Shanks diakibatkan oleh Blackbeard (ada juga yang berpendapat jika luka tersebut akibat pertarungannya dengan Mihawk), dan para fans sendiri berpendapat kalau bekas luka itu menjadi petunjuk kalau mereka akan saling bertarung. Pada intinya, bekas luka yang ada di bagian tubuh karakter bisa diartikan bahwa mereka masih punya urusan yang belum selesai.

BACA JUGA: Bukan Sarada, Berbagai Tanda Boruto Akan Menikahi Sumire!

Hal sebaliknya justru terjadi, ketika urusan diantara kedua karakter tidak berkelanjutan. Contohnya, Luffy terluka parah akibat pertarungan melawan Katakuri tapi tidak ada bekas luka yang muncul. Artinya tidak ada lagi konflik diantara mereka berdua. Konsep ini kemungkinan terinspirasi dari cerita Rurouni Kenshin. Pasalnya, Oda Sensei bekerja sebagai asisten dalam seri tersebut dan mengaplikasikan konsep tersebut dalam cerita One Piece.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.