Pertanyaan tentang mana yang lebih baik, manga tau anime, untuk seri One-Punch Man emang sempat menjadi perdebatan hangat di kalangan para fans. Meskipun sebenarnya versi anime merupakan “kepanjangan” cerita dari versi manga, tapi ada beberapa hal dimana manga lebih unggul dibanding anime. Begitu juga sebaliknya. Berikut adalah berbagai poin-poin tersebut.

Manga: Tidak Ada Penurunan Kualitas

Kualitas animasi merupakan masalah yang banyak banget dikomplain oleh para fans. Ketika musim perdananya tayang, OPM banyak menerima pujian dan juga kritik positif dari para fans. Namun, di musim kedua keadaan justru terbalik 180 derajat. Meskipun sebenarnya gak terlalu parah, tapi bagi sebagian fans itulah yang menjadi titik utama permasalahan di musim kedua animenya.

Penurunan kualitas gak bakalan terjadi dalam versi manganya (atau web comic). Yusuke Murata dan ONE emang jadi kombinasi yang sempurna buat bikin manga ini jadi epik. Baik manga ataupun web comic juga punya keunikannya masing-masing dengan gaya gambar yang juga berbeda. Yang pasti, Yusuke Murata emang gak gagal buat bikin cerita OPM jadi sebuah manga populer.

Anime: Akses

Harus diakui kalau dari segi akses, versi anime masih lebih baik dibandingin manga. Kalau untuk versi manga, pilihan buat membeli judulnya secara legal hanya ada dua cara. Pertama adalah membeli manganya, yang mana dalam bahasa Jepang. Kedua adalah membaca dari pihak kedua, seperti Viz Media, yang selalu menerjemahkan cerita manganya ke dalam bahasa Inggris secara legal.

Bagaimana dengan anime? Ada beberapa cara yang bisa Geeks lakukan. Seperti yang kita tahu, platform seperti Netflix saja ikut menayangkan anime OPM musim perdana. Belum lagi beberapa pihak ketiga, seperti Crunchycroll, dan VRV. Bisa juga Geeks menyaksikannya melalui Hulu. Viz Media dan TubiTV juga menyediakan akses yang lebih mudah buat menonton OPM.

Manga: Referensi dan Easter Eggs

Salah satu hal yang rasanya gak ditampilin dalam veris anime adalah referensi dan Easter Eggs. Manga, sama halnya seperti komik di industri barat, selalu menampilkan Easter Egg dan referensi yang menarik untuk diperhatikan. Dalam kasus One-Punch Man,  referensi yang sering muncul dalam cerita adalah salah satu karya lain dari ONE, yaitu Mob Psycho 100. Ada banyak referensi yang ditampilin di OPM, misalnya ketika Saitama menggunakan sweater dengan tulisan “Mob Psycho” di awal chapternya.

Anime: Daya Hancur

Untuk masalah pertarungan, aksi, dan juga beragam  hal epik lainnya versi anime selalu lebih unggul. Tentunya bakalan lebih menarik jika kita melihat sebuah momen besar dalam pertarungan dengan audio visual yang ciamik, dibandingkan hanya visual saja. Bahkan, bagi sebagian orang mungkin mereka lebih banyak menikmati versi animenya daripada versi manganya.

Contoh dari keunikan yang ditampilin dari pertarungan dalam versi anime adalah ketika Saitama melawan Crablante atau Mosquito Girl. Saat melawan Mosquito Girl, kalian bisa melihat cipratan darah yang dihasilkan dari apa yang dilakuin oleh Saitama kepada mosnter itu. Kalau di manganya, hal itu gak ditampilin. Sama halnya dengan Crablante, dimana kematiannya di anime lebih terlihat mengerikan dibandingin di manganya.

Manga: Lebih Banyak Cerita Masa Lalu Saitama

Hampir di semua volume dari manganya, terdapat sebuah chapter bonus. Dalam bonus chapter tersebut  kita bisa melihat berbagai hal seperti cerita sampingan dari Saitama, semua momen sederhana yang semakin memperkuat karakter Saitama. Hal itu juga ikut menjelaskan kita tentang motivasinya sebagai pahlawan. Hal ini gak bakalan ada di versi animenya.

Contohnya adalah di volume pertama manganya, dimana Saitama sempat merasakan perundungan dan uangnya diambiil. Di volume selanjutnya, kita diperlihatkan bagaimana Saitama yang mencoba untuk berlatih secara rutin, seperti lari 10km, push-ups 100 kali, sit-up 100 kali, dan sebagainya. Di momen inilah dia kemudian harus kehilangan rambutnya.

BERSAMBUNG KE HALAMAN 2

1
2
Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.