Buah iblis merupakan sebuah misteri dan juga keunikan dalam cerita One Piece. Seseorang yang memakan buah iblis bisa dipastikan akan memiliki kekuatan unik dan mengerikan, dari buah yang dimakan tersebut. Contohnya, seseorang akan memiliki kemampuan untuk mengendalikan api, magma, angin, getaran, dan sebagainya dari buah iblis yang mereka makan.

Sama seperti halnya kekuatan, selalu ada pertanyaan mana yang lebih superior dibandingkan yang lain. Untuk menjawab pertanyaan tersebut mungkin tidak akan pernah ada habisnya, karena masing-masing fans memiliki buah iblis favoritnya sendiri. Namun, dalam sebuah kolom SBS Eiichiro Oda pernah menyebutkan beberapa buah iblis yang jauh lebih superiro dibandingkan buah iblis lainnya.

Dalam penuturan Oda Sensei, kemampuan buah iblis ini jauh di atas rata-rata. Contohnya adalah buah iblis milik Sakazuki yaitu Magu Magu no Mi, jauh lebih kuat dibandingkan buah iblis Mera Mera no Mi yang dimiliki oleh Sabo. Mungkin hal itu dirasa wajar, karena magma jauh lebih panas dan juga magma merupakan sumber dari api, sehingga kekuatan Magu Magu no Mi jauh lebih kuat dibandingkan Mera Mera.

Kemudian Hie Hie no Mi yang dimiliki oleh Aokiji jauh lebih unggul dibandingkan buah iblis Yuki Yuki no Mi milik Monet. Sama seperti kasus Sakazuki, jika dilihat memang wajar jika Aokiji memiliki keunggulan dibandingkan buah iblis Monet, karena Aokiji bisa merubah apapun menjadi es (bahkan daratan pun bisa dirubah menjadi es). Sedangkan Monet hanya bisa membuat sebuah ruangan atau kota dihujani salju.

Dua buah iblis lainnya yang dianggap lebih unggul menurut Oda adalah Ton Ton no Mi milik Machieves dibandingkan Kilo Kilo no Mi milik Miss Valentine. Dan juga Buki Buki no Mi milik Baby 5 lebih unggul dibandingkan Supa Supa no Mi milik Daz Bones. Jadi, intinya dengan kekuatan yang sangat besar dan mengerikan butuh usaha lebih untuk mengalahkan para pengguna buah iblis ini. Contohnya adalah tidak mudah bagi Luffy untuk mengalahkan Sakazuki yang memiliki kekuatan magma yang dahsyat.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.