Wabah Corona virus memang mempengaruhi banyak negara di seluruh dunia. Karena dampak yang menghancurkan dari wabah tersebut, banyak industri di seluruh Cina yang ditutup termasuk beberapa bioskop di sana. Hal ini akhirnya menyebabkan penurunan pendapatan di box office Cina dan sampai sekarang tak ada yang tahu kapan tepatnya penyebaran virus ini dapat segera dikendalikan dan semuanya dapat kembali normal. Atas kejadian tersebut, banyak studio film yang memikirkan kembali rencana mereka untuk merilis film di Cina.

Salah satu studio besar yang akan merilis salah satu filmnya adalah Disney. Disney sendiri akan merilis film Mulan bulan depan, dan yang pasti film ini akan laku keras jika Cina dalam keadaan normal. Film Mulan sendiri diproduksi oleh AS dan Cina dan filmnya akan menceritakan tentang kisah klasik dari Cina. Jadi sangat wajar jika Disney sangat menginginkan pendapatan yang besar dari negeri tirai bambu tersebut, tetapi jika bioskop tak dibuka, maka perilisan pada bulan Maret sepertinya tak akan terjadi.

Tetapi tampaknya, Disney lebih memilih untuk tetap merilis film ini bersamaan dengan wilayah lain yang hal tersebut terungkap lewat trailer terakhir Mulan. Trailer terakhir untuk Mulan telah dirilis dalam acara Super Bowl akhir pekan lalu, dan dalam trailer itu menegaskan bahwa tanggal rilis film Mulan tidak ditunda. Dengan kondisi di Cina yang masih belum membaik, maka hal ini akan menyebabkan penurunan pendapatan dari bioskop Cina.

Meski begitu, tampaknya Disney berharap bahwa itu tidak akan terlalu banyak membahayakan keseluruhan dari proyek film ini. Film Mulan sendiri membutuhkan anggaran pembuatan sebesar 300 juta dollar, dan itu bisa menjadi bencana bagi Disney jika film Mulan tak berhasil mendapatkan hasil yang baik di box office.

Restu
https://www.greenscene.co.id/author/restuprawira/