Pada Juli mendatang salah satu film terbaru Sony yaitu Morbius akan mulai tayang perdana dan menjadi tambahan lain bagi Spider-Verse atau universe Spider-Man yang dibangun oleh Spider-Man. Meskipun Morbius pertama kali muncul sebagai seorang villain bagi sosok Spider-Man, namun dia kemudian bertransformasi menjadi seorang superhero yang bisa diandalkan, seperti sosok lainnya yang sudah muncul duluan di jagat sinema, Venom.

Sejarah panjang menghiasi karir Morbius di kominya. Di awal sebelum kemunculan Morbius, Comics Code Authority atau badan etik cerita komik memiliki regulasi yang ketat terhadap konten-konten apa saja yang bisa dimunculkan dalam cerita komik, termasuk larangan menampilkan karakter dengan unsur supranatural seperti vampir.

Namun, di awal era 70an CCA mulai sedikit melunak terhadap peraturan mereka. Berdasarkan hal tersebut, Stan Lee kemudian memberikan usulan kepada Roy Thomas dan Gil Kane untuk menciptakan sosok karakter vampir yang akan menjadi villain bagi Spider-Man. Amazing Spider-Man #101 kemudian menjadi awal mula diperkenalkannya Michael Morbius kepada para fans Marvel.

Meskipun cerita originnya, seperti kebanyakan karakter Marvel lain, berakar dari cerita fiksi ilmiah dibandingkan horror, Morbius sendiri muncul dalam dua cerita seri komik berbeda ketika di era itu komik bertema supranatural menjadi sangat populer. Morbius muncul dalam komik Vampire Tales, yang diterbitkan oleh adik perusahaan Marvel, Curtis Magazines, dan juga Adventure into Fear.

Dengan latar belakang kisahnya di Marvel Universe yang cukup menyedihkan, banyak diantara fans yang kemudian bersimpati terhadap Morbius, apalagi pada awalnya dia merupakan sosok jenius yang harus menerima takdir bahwa dia terkena penyakit parah sebelum dia kemudian berubah menjadi monster. Beberapa tahun kemudian, Morbius kemudian kembali diperkenalkan sebagai sosok villain.

Baru pada dekade 90an, Morbius menemukan jalannya untuk menebus kesalahannya di masa lalu. Dalam komik seriesnya sendiri, Morbius muncul kembali dan bergabung dengan berbagai pahlawan supranatural Marvel yang kemudian diberi nama Midnight Sons. Kelompok tersebut dibentuk oleh Johnny Blaze dan Danny Ketch untuk membasmi kejahatan yang dibuat oleh Lillith dan pasukannya.

Midnight Sons sendiri terdiri dari Morbius, Ghost Riders, Blade, Hannibal King dan Doctor Strange. Meskipun komik Midnight Sons kurang begitu populer di kalangan fans, series komik Morbius sendiri berhasil mengeluarkan 32 volume, sebelum akhirnya kemudian Morbius muncul di berbagai komik lainnya. Di awal 2000an, Morbius kemudian bekerja sama dengan Doctor Strange dan Blade untuk memberantas para vampir jahat sambil juga terus bertarung melawan kegelapan dalam dirinya.

Setelah mendaftarkan diri ke organisasi S.H.I.E.L.D. dalam cerita Civil War, Morbius membantu pemerintah untuk menghadapi para zombie dari Marvel Zombies Universe agar tidak menginvasi universe utama Marvel dan kemudian kembali membangun Midnight Sons dengan Werewolf by Knight, Daimon Hellstorm, dan Man-Thing. Tujuannya mencegah serangan zombie di masa depan.

Kemunculan kembali Morbius di era modern membawa perubahan yang cukup signifikan terhadap karakternya, dimana Morbius kini lebih banyak menghadapi ancaman jalanan sambil juga terkadang menangani kasus yang berbau supranatural. Morbius sendiri masih bertarung dengan dirinya sendiri yang kemudian menarik perhatian dari Peter Parker.

Morbius merupakan contoh dari seorang musuh Spider-Man yang mampu untuk merubah takdirnya sendiri menuju hal yang lebih baik dan mampu menolak godaan untuk kembali berbuat jahat – berbeda dengan Sandman atau Doctor Octopus. Morbius memiliki kesamaan dengan Venom, dimana karakter utamanya tersiksa oleh “hal” yang ada dalam dirinya. Namun, mereka berusaha untuk bisa “menyeimbangkan” hasrat tergelap dalam dirinya dengan aksi kepahlawanan yang mereka lakukan.

 

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.