Pengguaan teknologi komputer dalam pembuatan film memang lumrah terjadi, khususnya di industri Hollywood. Hal tersebut menjadi sesuatu yang tidak terelakan. Sama seperti sebuah piranti lunak di komputer yang biasa untuk mempercantik gambar, teknologi computer-generated imagery (CGI) digunakan untuk mempercantik sebuah sequence atau rangkaian adegan dalam sebuah video atau film.

Marvel Cinematic Universe merupakan salah satu franchise film yang lumrah menggunakan teknologi tersebut. Selain untuk membangun suasana dan efek, teknologi CGI juga digunakan dalam adegan pertarungan. Tapi, meskipun mereka sering menggunakan teknologi tersebut Marvel Studios enggan memakai CGI untuk membangkitkan kembali karakter yang sudah tewas.

Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu petinggi Marvel, Victoria Alonso, kepada Yahoo Movies dalam sebuah wawancara. Victoria menyebutkan bahwa pihak studio berusaha sebisa mungkin untuk  tidak menggunakan CGI untuk membangkitkan mereka yang sudah mati, “kami belum memikirkan hal tersebut.

https://static1.srcdn.com/wordpress/wp-content/uploads/2020/01/Mark-Ruffalo-Mocap-Hulk-in-Thor-Ragnarok.jpg?q=50&fit=crop&w=740&h=370Alonso sendiri juga mengakui bila Marvel memang banyak menggunakan CGI, tapi mereka tetap mengandalkan teknologi penangkap gerakan (motion capture) untuk menangkap gerakan atau menirukan gerakan dari para aktor mereka untuk menciptakan sebuah cerita yang bagus. “Pengalaman menghadirkan Thanods dan Hulk membawa sebuah pesan yang jelas bahwa kita butuh penampilan asli dari sosok Josh Brolin dan Mark Ruffalo.

Selain Victoria, penolakan untuk menggunakan teknologi CGI juga disampaikan oleh Craig Hammack, seorang seniman efek khusus yang sebelumnya mengerjakan film Captain Marvel. “Secara pribadi, aku tidak ingin melihat penampilan dari orang yang tidak mewakili orang tersebut.” Induk perusahaan Marvel Studios, Disney, merupakan salah satu contoh rumah produksi yang menggunakan teknologi CGI untuk membangkitkan karakter yang sudah meninggal.

Dalam film Rogue One: A Star Wars Story, Disney menghadirkan kembali Peter Cushing sebagai Grand Moff Tarkin. Padahal, Peter Cushing sendiri sudah meninggal dunia 22 tahun sebelum filmnya  tayang. Yang paling baru adalah munculnya kembali sosok Leia Organa yang diperankan oleh Carrie Fisher. Seperti yang kita ketahui, Carrie Fisher meninggal  pada 2016 silam.

J.J. Abrams akhirnya menggunakan beberapa footage yang tidak terpakai untuk ditampilkan dalam film Star Wars: The Rise of Skywalker dan sisanya menggunakan teknologi CGI. Hal tersebut menggundang banyak reaksi dari pada fans Star Wars karena sebagian merasa keberatan dengan kemunculan kembali sosok Leia. Sebagian lainnya melihat hal tersebut sebagai sebuah kemajuan teknologi yang bisa dikembangkan di kemudian hari.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.