GREENSCENE.CO.ID – Pertama kali diperkenalkan di seri animasi One-Punch Man musim kedua kemarin, Garou memang nampak seperti manusia pada biasanya. Tapi, sebenarnya dalam diri Garou terdapat monster mengerikan yang menunggu untuk dibangkitkan. Kekuatan monster tersebut memberikan Garou berbagai keuntungan seperti adaptasi kekuatan, kecepatan, dan juga rasa haus akan sesuatu yang baru dan sangat kuat.

Bukti kekuatan Garou adalah dia berhasil menghajar banyak sekali pahlawan dari kelas C, B, bahkan A juga beberapa kelas S. Oleh karena itulah Garou kemudian diburu oleh asosiasi pahlawan sebagai sebuah ancaman yang sangat diwaspadai. Garou juga sebenarnya pernah bertarung melawan Saitama, tapi bisa ditebak dia bisa dikalahkan hanya dengan satu serangan saja.

Garou sendiri masih belum tahu kekuatan sebenarnya dari Saitama, oleh karena itulah Garou sering kali kalah karena meremehkan sosok Saitama. Disadari atau tidak, seri One-Punch Man sepertinya dipengaruhi oleh karya besar lainnya seperti Dragon Ball. Contohnya adalah monster bernama Vaccine Man yang mirip dengan karakter Piccolo dari sisi penampilan. Juga turnamen bela diri yang sempat diganggu oleh kedatangan asosiasi monster. Tapi, selain Dragon Ball, ada juga beberapa nama elemen Shonen lainnya yang “diserap” oleh OPM seperti Hunter X Hunter, Attack on Titan, dan Neon Genesis.

Dengan adanya “paralel” tersebut, bisa dikatakan jika Garou mirip seperti Vegeta dalam cerita Dragon Ball sedangkan Saitama adalah Goku. Yang menjadi paralel besar dari kedua karakter ini adalah mereka merupakan dua sisi koin yang berbeda, sama seperti Goku dan Vegeta. Vegeta memiliki nasib yang berbeda dengan Goku; Vegeta merupakan pangeran Saiyan yang diberkahi oleh kekuatan yang sangat kuat. Goku sendiri merupakan Saiyan biasa yang dibesarkan oleh manusia bumi.

Meskipun banyak perbedaan diantara mereka, Goku dan Vegeta memiliki tujuan yang sama. Hal ini juga berlaku kepada Garou dan Saitama dimana keduanya memiliki latar belakang cerita yang berbeda. Saitama merupakan seorang pemuda biasa yang hobinya adalah menjadi seorang pahlawan, dan secara tidak sengaja menjadi orang paling kuat di dunia. Garou, di sisi lain, merupakan manusia yang berlatih ilmu bela diri dan mengkhianati gurunya demi mencari kekuatan yang lebih besar.

Ketika Saitama bertarung melawan monster untuk mencari arti hidupnya dan mencari sesuatu yang memuaskan batinnya, Garou justru menjadi monster tersebut. Tapi, satu hal besar yang membuat mereka sama adalah mereka berdua sama-sama “dibuang” oleh sekitarnya. Saitama sempat ditolak lamarannya dan menjadi pengangguran sebelum menjadi pahlawan. Garou sendiri sudah sedari kecil dirundung oleh teman-temannya, karena dia justru bersimpatik kepada monster dibandingkan sang pahlawan.

Selain memiliki kesamaan dari segi protagonis, Garou dan Vegeta juga memiliki kesamaan dalam masing-masing franchisenya yang mana mereka berdua berawal dari seorang villain yang kemudian berubah menjadi antihero. Goku dan Vegeta akhirnya bekerja sama ketika mereka menghadapi musuh yang sama, Garou pun kini menghadapi musuh yang sama dengan para pahlawan yaitu asosiasi monster.

Garou sendiri sebenarnya merupakan pilihan dari asosiasi monster untuk menjadi bagian dari mereka, namun Garou memilih untuk menolak tawaran yang mereka ajukan dan “berbuat jahat” dengan caranya sendiri. Hubungan dinamis dari mereka berdua bisa dilihat sebagai parodi dari rivalitas Goku dan Vegeta. Bagaimanapun usaha Vegeta, Goku akan selalu berada di atasnya.

Hal tersebut juga berlaku kepada Garou, terlepas bagaimana dan dimana pun Garou mencari ilmu bela diri baru, sekuat apapun jurus bela diri tersebut, satu hal pasti adalah dia akan kalah dalam satu kali pukulan oleh Saitama. Apakah memang ONE dan Yusuke Murata memang sengaja membuat persaingan Saitama dan Garou seperti Goku dan Vegeta? Bisa jadi. Tapi, yang pasti dua karakter tersebut sudah menjadi warna tersendiri bagi cerita One-Punch Man.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.