GREENCENE.CO.ID – Dari semua berbagai karakter pahlawan dan juga monsert yang muncul dalam seri anime/manga One-Punch Man, salah satu yang paling ikonik dari musim kedua serinya adalah dengan kemunculan antagonis utama, Garou. Garou, yang menyebut dirinya adalah “monster manusia”, mencoba untuk membuktikan dirinya yang terbaik kepada seluruh pahlawan yang ada.

Dia sudah menghancurkan berbagai pahlawan dari kelas C dan B, tapi dia masih belum berhasil mengalahkan beberapa pahlawan kuat seperti Watchdog Man. Meskipun cerita petualangan Garou harus berhenti karena Saitama, satu hal yang membuat Garou lebih menarik dibandingkan Saitama adalah perkembangan karakternya dalam cerita.

Cerita Masa Lalu Yang Tragis

Dalam sebuah adegan  kembali ke masa lalu atau flashback di musim kedua, terungkap bahwa Garou memiliki masa kecil yang kurang menyenangkan. Dia dijauhi dan dirundung oleh teman-teman seusianya dan juga teman sekelasnya. Bukan tanpa sebab, ketika anak-anak lain senang ketika melihat pahlawan berhasil mengalahkan monster atau musuhnya, Garou justru merasa kasihan kepada mereka.  Garou sendiri melihat para monster tersebut sama seperti dirinya yang menderita ditengah-tengah temannya yang ingin menjadi superhero. Garou kemudian belajar ilmu bela diri kepada salah satu pahlawan terhebat, Silver Fang. Dia berhasil mempalajari banyak hal, termasuk pukulan aliran air yang menjadi ciri khasnya. Tapi, suatu hari Garou memutuskan untuk kabur dan keluar dari tempat dia belajar.

Dia pun kemudian memutuskan untuk membalaskan dendam musuh atau monster yang pernah dikalahkan oleh para pahlawan, dengan cara menghabisi mereka satu persatu. Cerita masa lalu tentang Garou ini berbanding terbalik dengan Saitama, yang sedari dulu hanyalah seorang pria biasa yang kemudian ingin menjadi pahlawan. Dia pertama kali menyelamatkan seorang anak dari serangan Crablante, setelah pulang dari wawancara kerja.

Tantangan Yang Dihadapi

Meskipun Garou dengan cepat membuktikan dirinya merupakan ancaman bagi banyak pahlawan, tidak jarang Garou juga harus menelan kekalahan. Seperti yang disebutkan sebelumnya, masih ada banyak pahlawan dari kelas atas lainnya yang belum berhasil dia kalahkan. Hasil latihan yang dia lakukan memberikannya sebuah kelebihan untuk bisa beradaptasi dengan cepat, dan juga memiliki kemampuan lainnya.

Sebagian besar kemenangan yang dia terima dikarenakan kemampuan berpikirnya yang cepat dan juga adaptasi yang luar biasa. Kekalahan yang dia derita dari Watchdog Man dikarenakan dia tidak bertarung dengan gaya manusia, sehingga Garou tidak bisa memprediksinya. Hal berbeda dirasakan oleh Saitama, dimana dia rasanya tidak pernah menemukan tantangan dalam “karirnya” sebagai pahlawan.

Bahkan, jangankan menemukan tantangan, sering kali Saitama diremehkan oleh musuhnya karena dari penampilan pun Saitama tidak tampak seperti sosok yang kuat. Berbeda dengan Garou yang harus berjuang keras untuk menghancurkan dan mengalahkan musuhnya, Saitama tidak butuh waktu lama untuk melakukannya karena dia bisa menghancurkan musuhnya hanya dengan satu kali pukulan.

BERSAMBUNG KE HALAMAN 2

1
2
Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.