Film Frozen 2 memperluas cerita mitologi tentang filmnya dalam cara yang fantastis. Baik film pertama ataupun film keduanya, menghadirkan sebuah cerita yang mengeksplor cerita tentang kakak beradik Anna dan Elsa. Namun, Frozen 2 memperluas cerita tentang keduanya. Elsa berusaha untuk mencari tahu tentang orang tuanya, dan membuka rahasia sihir terbesar.

Secara tema, Frozen 2 bisa dibilang merupakan sebuah gabungan dari berbagai legenda, filosifi, dan cerita dongeng. Beberapa konsepnya terinspirasi dari cerita dongeng karya sang legenda, Hans Christian Andersen, yaitu The Snow Queen yang dipadukan dengan berbagai mitologi Nordik dan Skandinavia. Selain itu, terdapat juga berbagai filosofi Yunani dalam filmnya. Berikut adalah penjelasan tentang berbagai mitologi yang ada di Frozen 2.

Enchanted Forest dan The Runestones

Petualangan Elsa untuk mencari tahu tentang masa lalunya ternyata membawanya ke sebuah hutan mistis bernama Enchanted Forest. Sepertinya kakek Elsa, Raja Runeard,  takut pada ilmu sihir dan memutuskan bahwa hutan tersebut harus dihancurkan. Oleh karena itulah, dia pun memutuskan untuk menipu suku Northulda, suku yang meninggali wilayah Enchanted Forest.

Runeards perlahan menghancurkan hutan tersebut dengan merusak alam sekitarnya, dimulai dari membangun sebuah dam yang sangat besar, dan juga menganggu kekuatan sihir yang ada di dalam Enchanted Forest. Suku Northulda kemudian perlahan mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, dan mulailah peperangan antara Northulda dan pasukan Runeard di masa itu.

Peperangan keduanya menimbulkan banyak korban jiwa, banyak darah yang tumpah, hal itu kemudian membuat para leluhur atau arwah-arwah penunggu hutan tersebut marah. Mereka pun kemudian memisahkan Enchanted Forest dengan suku Northulda dan masyarakat Arendelle, dengan membuat sebuah kabut yang sangat tebal yang hampir tidak bisa ditembus.

Film ini merefleksikan filosofi dari Yunani kuno tentang membagi dunia antara dua kategori yaitu alam liar dan membangun lingkungan. Masyarakat barat sendiri sudah sedari dulu dibentuk oleh pemahaman Plato, bahwa alam tidak pernah mengajarinya apapun. Orang-orang yang ada di kotalah yang melakukannya. Pada tahun 1400an, ungkapan tersebut kemudian berkembang dan kemudian memunculkan kepercayaan bahwa alam perlu ditaklukan dan dikendalikan sebagai bentuk sebuah perkembangan.

Pembangunan dam oleh Raja Runeard membuktikan hal tersebut. Selama lebih dari 200 tahun, budaya populer kemudian mencoba untuk merubah pemahaman tersebut salah satunya adalah pandangan dari seorang William Wordsworth, yang lebih romantis. Dia memandang perlunya hubungan antara manusia dan alam, mengutamakan kepentingan alam. Anna dan Elsa mewakili perspektif tersebut. Anna kemudian menghancurkan dam yang dibangun kakeknya, demi mengembalikan sistem alami di Enchanted Forest.

Enchanted Forest sendiri memiliki empat batas yang diwakili oleh Runestones atau batu gerbang yang sangat besar. Sebenarnya, desain tersebut awalnya memiliki hubungan dengan para Viking, namun Frozen 2 mengaburkan mitologi yang sebenarnya, dengan menghadirkan cerita bahwa Runestones tersebut merupakan sebuah monumen kekuatan, perwujudan dari sebuah batu alami dalam cerita Anglo-Saxon.

Masing-masing Runestones ditandai dengan sebuah simbol ajaib, yang mewakili salah satu elemen. Bangsa Nordik kuno meyakini bahwa batu tersebut memang memiiki kekuatan dahsyat, dan merupakan hadiah dari Odin. Untuk menggunakan batu tersebut tanpa latihan yang tepat, akan meningkatkan resiko bangkitnya kemarahan para arwah. Dalam cerita Frozen 2 pun demikian, yang diwakili oleh cerita dari Elsa yang membangkitkan kemarahan para arwah.

Elsa dan Para Makhluk Sihir

Frozen 2 menghadirkan filosofi klasik barat yaitu membagi dunia ini ke dalam empat elemen; air, api, tanah, dan udara. Masing-masing elemen memiliki sosok “penjaga” atau arwah yang mewakili elemen tersebut, kecuali tanah karena memiliki sebuah suku yang disebut Earth Giants. Semua hal tentang elemen ini diambil dari cerita mitologi kuno populer, salah satunya adalah Nokk, sang arwah elemen air.

Banyak budaya kuno yang menganggap bahwa lautan adalah sebuah simbol dari kematian, sesuatu yang meminta sesuatu namun tidak pernah bisa memberikan apapun. Dalam cerita rakyat Jerman, Nokk merupakan sosok arwah ceria dan juga jahat yang gemar untuk membuat orang-orang tenggelam. Dalam cerita Frozen 2, Nokk melakukan hal yang sama, dengan membuat Elsa hampir saja tewas tenggelam. Beruntung, dia berhasil mengendalikannya.

Kita juga kemudian diperkenalkan dengan seekor Salamander yang bernama Bruni. Bruni sendiri terinspirasi dari sebuah mitos Aristotlea, dimana Salamander dipercaya merupakan makhluk dari api yang tidak bisa dibakar, namun kemudian mitos ini dibantah di abad pertama dan kembali menjadi sebuah mitos kuat di Eropa selama masa pencerahan atau Renaissance.

Gale merupakan arwah dari elemen angin, kekuatan yang sulit diprediksi dan juga sangat riang yang sepertinya senang untuk berinteraksi dengan yang lainnya. Meskipin Gale bisa berubah bentuk dalam sosok yang luar biasa, penggambaran sosok Gale sepertinya terinspirasi dari dewa angin asal Yunani Zephyrus. Dia merupakan dewa angin Yunani yang sangat baik, dan merupakan pembawa pesan ketika musim semi tiba.

Frozen 2 memberikan pesan bahwa dunia sihir mencoba untuk mencari sebuah hubungan yang baru dengan manusia, dan Elsa juga Anna lahir untuk menjadi jembatan bagi keduanya. Elsa adalah arwah kelima, dan pada awalnya para arwah elemen tersebut marah kepada Elsa karena kemunculannya di Enchanted Forest. Tapi, Elsa kemudian berhasil menaklukan mereka semua.

Ahtohallan dan Berbagai Sumber Kekuatan Sihir

Enchanted Forest bukanlah tujuan akhir dari Elsa, dia dipaksa untuk menyebrangi Dark Sea atau laut gelap yang penuh dengan badai demi menuju sebuah wilayah yang beku bernama Ahtohalla. Ahtohallan diceritakan merupakan sumber dari semua sihir, dan sepertinya tempat tersebut terinspirasi dari istana es ratu salju (Snow Queen) yang ada di kutub utara dalam cerita dongeng Hans Christian Andersen.

Sihir dari Ahtohallan sepertinya berpusat pada teori tentang “ingatan air” atau “water memory,” dimana disebutkan bila air memiliki memori atau ingatan dari apa yang sebelumnya mengkontaminasi air tersebut. Para arwah elemental sendiri mampu menyatu dengan sihir tersebut secara terpisah, contohnya ketika Gale dan Elsa menciptakan air dan es yang kemudian membentuk orang untuk menceritakan kisah sebelumnya. Kekuatan atau kemampuan ini lebih kuat bila dilakukan di Ahtohalla.

Pengalaman tersebut nyatanya terlalu kuat untuk Elsa, dan dia pun tenggalam dalam berbagai kenangan yang muncul, dan kemudian merubahnya menjadi es. Tapi, tentu saja Elsa kemudian bisa kembali ke wujudnya semula.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.