GREENSCENE.CO.ID – Di akhir dekade 70an, ketika Ridley Scott muda masih memiliki beberapa film dalam portofolionya, 20th Century Fox berani memutuskan menyewa jasa Scott untuk menjadi sutradara film Alien. Pada saat itu, bisa saja Scott membuat film Alien menjadi kelas B dengan berbagai trik umum dan ketegangan yang biasa saja. Tapi, pada kenyataannya justru sebaliknya.

Alien menjadi salah satu film fiksi ilmiah dan horror terpopuler, bahkan sampai saat ini. Beberapa tahun kemudian, James Cameron kemudian melakukan yang sama dengan sekuelnya. Kemudian, setelah itu beberapa tahun kemudian film sekuel lainnya muncul. Berikut adalah beberapa fakta dibalik layar dari franchise Alien.

1James Cameron Sempat Menangani Film Pertama Alien

Ketika James Cameron sedang mempersiapkan berbagai macam hal tentang film pertama Terminator, dia kemudian menemukan casting yang sesuai untuk pemeran robot Terminator T-800 yaitu Arnold Schwarzenegger. Namun, pada saat itu Arnold juga sedang memiliki rencana lain sehingga Cameron harus menunggu jadwal Arnold kosong terlebih dahulu.

Sambil menunggu jadwal Arnold, Cameron kemudian menggarap pekerjaan lain. Diantaranya adalah menulis naskah untuk film Rambo: First Blood dan naskah sekuel untuk film Alien. Namun, pada akhirnya Cameron bukan hanya menulis naskahnya tapi juga ditunjuk untuk menyutradarai filmnya. Sayangnya, kru filmnya membuat Cameron sedikit tidak nyaman karena mereka semua sebelumnya bekerja untuk Ridley Scott.

2David Fincher Membenci Alien 3

David Fincher banyak disebut-sebut merupakan sosok yang tepat untuk film Alien, karena dia memang terbiasa untuk menggarap berbagai film dengan berbagai hal-hal menyeramkan dan gelap. Mungkin jika David Fincher banyak diberikan kendali lebih untuk sisi kreatif, bukan tidak mungkin dia membuat film yang sangat spektakuler.

Tapi, kenyataannya tidak seperti itu. Ketika Fincher ditunjuk untuk menggarap film Alien 3 yang hanya dilakukan oleh Fincher adalah mengeksekusi semua visi dan kreatif yang sudah disiapkan oleh pihak Fox. Hal inilah yang membuat banyak terjadi perubahan ketika proses produksi berlangsung. Sejak saat itulah David Fincher kemudian menyebutkan bahwa tidak ada orang yang lebih membenci Alien 3 selain dirinya.

3Cahaya Biru Dari Ruang Telur Berasal Dari Band The Who

Ketika pada kru Nostromo tiba di sebuah ruangan yang penuh dengan telur-telur Xenomorph atau alien dalam film pertama Alien, ada sebuah cahaya biru yang cukup menarik perhatian di set tersebut. Ternyata cahaya biru itu berasal dari cahaya laser berwarna biru yang dipinjam dari band legendaris, The Who.

Pada saat itu, band legendaris tersebut sedang melakukan tes untuk berbagai efek cahaya untuk tur mereka yang akan datang. Tempat tes tersebut ternyata bersebelahan dengan lokasi pengambilan gambar film Alien. Kru film pun kemudian pergi menemui kru The Who dan mereka pun bertanya apakah mereka boleh meminjam lampunya. Setelah disetujui, ruangan telur tersebut kini memiliki cahaya yang ikonik.

4Dialog Improvisasi Bill Paxton

Bill Paxton mengakui jika dirinya melakukan improvisasi dalam dialognya di film Alien, termasuk dalam sebuah dialog yang populer “Game Over, Man! Game Over!”. Sebelum Paxton meninggal dunia pada 2017 silam, dia merupakan bintang yang sering bekerja sama dengan James Cameron di berbagai film. Contohnya adalah Titanic, The Terminator, dan tentu saja Aliens. Perannya di film Aliens mungkin menjadi peran yang paling diingat oleh banyak orang, berkat dialog tersebut.

5Musik Promotheus Diputar Terbalik

Marc Streitenfeld melakukan sesuatu yang berbeda dengan scoring musik yang dia cuotakan untuk Promotheus, film prekuel yang diciptakan untuk film Alien. Dia menulis semua trek lagunya, dan kemudian dia memainkan berbagai lagunya dengan bantuan dari orkestra. Yang unik adalah para orkestra tersebut diminta untuk memainkannya secara terbalik alias dari akhir menuju awal.

Setelah selesai proses rekaman, musik-musik tersebut kemudian kembali diputar ulang agar sesuai dengan apa yang dia tulis. Hasilnya adalah sebuah musik yang memunculkan suasana mencekam, yang sesuai dengan keinginan dari Streitenfeld. Dari segi cerita, mungkin Promotheus banyak mengecewakan para fans film Alien, tapi untuk masalah musik rasanya semuanya sempurna.

BERSAMBUNG KE HALAMAN 2

1
2
Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.