Dalam cerita Dragon Ball, bangsa Saiya merupakan ras terkuat dibandingkan ras lainnya. Bahkan, mereka juga menjadi karakter utama dalam cerita di series ini. Contohnya adalah Goku atau Vegeta, dua orang karakter bangsa Saiya yang menjadi karakter utama di seriesnya. Tapi, tahukah Geeks jika para Saiya memiliki aturan aneh yang “harus” diikuti oleh mereka? berikut pembahasannya.

Pertumbuhan Lambat

Maksud dari pertumbuhan lambat disini adalah para Saiyan memang terlahir awet muda. Faktor genetik mereka memaksa mereka untuk terus muda dalam jangka waktu yang lebih lama dibandingkan ras lainnya, misalnya manusia. Contohnya adalah penampilan Goku tidak berubah selama empat tahun dia muncul di seriesnya.

Penampilan Goku baru berubah ketika dia berusia sekitar 20an tahun. Perubahan itu pun hanya menampilkan Goku dalam bentuk remaja. Dengan lambatnya proses penuaan, membuat para bangsa Saiyan, khususnya para petarung terhebatnya seperti Goku, untuk tetap bisa dalam keadaan yang prima dan berada di puncak kekuatannya. Intinya, para Saiyan bisa tetap berpenampilan seperti 20-30 tahun meskipun sudah berusia 50 tahun.

Desain Rambut Yang Sama

Selain dari aspek penampilan secara fisik (tubuh dan juga wajah), ada juga bagian dari Saiya yang nampaknya tidak berubah yaitu pada bagian rambutnya. Terlepas dari karakternya tumbuh menjadi dewasa, rambutnya masih tetap sama. Belum diketahui mengapa mereka memiliki rambut yang sama meskipun sudah beranjak dewasa. Apakah demi mempermudah pada saat menggambar karakternya?

Sebenarnya desain rambut yang tidak berubah memang sering terjadi dalam seri animasi atau manga. Tapi, meskipun hal ini merupakan sesuatu yang lumrah tetap ini dianggap sebagai sesuatu yang aneh. Pasalnya, sebuah karakter pastinya pernah mengalami perubahan gaya rambut pada sebuah titik di dalam hidupnya.

Nafsu Makan Tinggi

Selain proses penuaannya yang lambat sehingga bisa terus awet muda, para bangsa Saiyan juga dikenal karena nafsu makannya yang sangat tinggi. Hal ini merupakan salah satu elemen yang unik dari seri orisinal Dragon Ball. Entah memang Akira Toriyama sengaja atau tidak, yang pasti Saiyan digambarkan sebagai karakter yang sangat doyan makan.

Hal ini sempat diperlihatkan saat turnamen bela diri ke 25 dimana Goku, Vegeta dan Gohan makan sangat banyak sebelum pertarungan dimulai. Kemudian di Dragon Ball super Chihchi, yang dibantu oleh Piccolo, membawa 8 karung berisi makanan khusus untuk Goku dan Gohan. Tapi, hal itu dirasa wajar. Pasalnya, mereka membutuhkan banyak sekali kekuatan ketika bertarung melawan musuh. Ketika mereka membutuhkan tenaga, mereka pasti membutuhkan banyak asupan energi salah satunya adalah dari makanan.

Ekor Adalah Bagian Senstifif

Seorang Saiyan bisa dipastikan memiliki ekor, contohnya adalah Goku dan Vegeta juga Gohan. Ekor Saiyan sendiri memang mirip dengan ekor dari monyet dan ekor tersebut bisa memegang dan mengait kepada benda. Tapi, ekor tersebut bukanlah hiasan saja, karena ekor tersebut bisa mengubah seseorang menjadi Oozaru atau monyet raksasa dengan kekuatan super.

Goku dan Gohan pernah diperlihatkan berubah menjadi Oozaru. Tapi, perubahan tersebut hanya bisa terjadi ketika bulan purnama saja. Ekor ini juga menjadi sumber tenaga dan bagian sensitif dari para Saiyan. Terbukti ketika ada seseorang memegang atau meremasnya, maka sang Saiyan akan menjadi lemas. Contohnya adalah ketika Chichi kecil memegang ekor dari Goku kecil yang membuatnya lemas dan pingsan.

Ekor Merupakan Bagian Dari Genetik

Seperti yang disebutkan sebelumnya, seorang Saiyan bisa dipastikan memiliki ekor. Tapi, yang perlu diingat adalah yang memiliki ekor merupakan karakter yang benar-benar seorang Saiyan. Gohan sendiri memang memiliki ekor, terlepas dia merupakan setengah Saiya dan setengah manusia. Tapi, tidak diketahui apakah ekor menjadi bagian sensitif bagi Gohan atau dia sudah mampu mengendalikannya mengingat dia adalah setengah manusia.

Di sisi lain, Goten dan Trunks tidak pernah terlihat memiliki ekor. Banyak fans yang kemudian berspekulasi bahwa ekor mereka sebenarnya sudah putus, tapi tidak ditayangkan. Berdasarkan hal tersebut, bisa dibilang ekor merupakan sebuah ciri genetik seorang Saiyan.

Para Saiyan Berkembang Dengan Cepat

Geeks pasti tahu jika Goku tidak serta merta atau langsung menjadi sosok yang kuat di cerita Dragon Ball. Seperti sebuah ungakapan barat menyebutkan, “apa yang tidak membunuhmu, justru membuatmu semakin kuat.” Ungakapan tersebut diaplikasikan dalam series Dragon Ball. Sudah tidak terhitung berapa banyak Goku harus terlibat pertarungan, meskipun beberapa diantaranya ada yang kalah.

Menariknya, ketika Goku kalah melawan seorang musuh dia tidak diam. Dia justru terus berlatih menjadi semakin kuat sehingga mampu mengalahkan musuh tersebut. Pattern atau pola ini terus terjadi di series Dragon Ball, dimana ketika dia kalah dia akan kembali berlatih lebih kuat baru bisa mengalahkan musuhnya. Kekuatan besar seorang Saiya juga akan muncul ketika mereka berada di ambang kematian.

Para Saiyan Adalah Makhluk Jahat

Goku merupakan Saiyan “aneh” dibandingkan yang lainnya. Pasalnya, Goku justru bertindak seperti layaknya manusia. Dia rela membantu orang lain dan juga dia justru membela orang-orang yang tidak bersalah, berani untuk melawan kejahatan. Hal ini berbanding terbalik dengan Saiya pada umumnya. Contoh paling nyata adalah Vegeta.

Di awal kedatangannya ke bumi, dia merupakan sosok yang mengerikan yang berusaha untuk menghancurkan seluruh bumi dan isinya. Namun, rencana tersebut digagalkan oleh Goku yang notabene adalah juga seorang Saiyan. Sifat beringas Saiya sendiri memang wajar mengingat mereka adalah bangsa yang senang bersaing dan senang bertarung. Mereka selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik.

BERSAMBUNG KE HALAMAN 2

1
2
Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.