Origin: The Punisher

Ketika berbicara siapa yang memiliki cerita origin terbaik, kita harus memberikan kemenangan tersebut kepada Frank Castle. Originnya sebagai pembasmi kejahatan berawal dari sebuah kisah balas dendam, trauma, mental yang hancur, dan juga amarah yang tinggi. Hasilnya? The Punisher menjadi one-man army yang selalu mampu menghabisi musuhnya.

Sebagai perbandingan, Deathstroke justru memiliki origin story yang cukup sempit. Seorang pasukan bayaran yang ikut dalam program tentara super dan menjadi jahat. Ceritanya sangat umum dalam cerita origin sebuah buku komik. Dan tidak menutup kemungkinan juga jika Deathstroke memunculkan kecurigaan jika desainnya meniru Frank Castle.

Jumlah Korban: The Punisher

Masih belum jelas berapa jumlah korban yang dihasilkan oleh Deathstroke, tapi dengan tidak adanya angka pasti artinya Deathstroke tidak dikenal sebagai seorang pembunuh massal dalam franchise buku komik. sementara, Marvel mengumumkan jika Frank Castle sudah membunuh lebih dari 48.500 orang dan angka tersebut masih terus bertambah.

Tentu saja, pasti akan ada argumen tentang kualitas melawan kuantitas, tapi dengan jumlah korban tersebut membuktikan bagaimana mengerikan dan juga gilanya sosok Frank Castle. Mengingat bagaimana metodenya untuk membunuh targetnya, rasanya “wajar” Frank memiliki jumlah korban yang begitu banyak.

Persenjataan: Seimbang

Deathstroke adalah seorang tentara bayaran yang mahir dalam menggunakan berbagai macam senjata, yang artinya Deathstroke selalu memilih senjata yang bervariasi ketika melakukan tugasnya. Terkadang dia membawa senjata api, pengait, atau bom kecil tapi yang biasanya selalu dia bawa adalah tongkat atau pedang katana miliknya.

Di sisi lain, Frank Castle lebih senang untuk menghamburkan peluru sebanyak mungkin yang artinya dia lebih senang untuk menggunakan senjata api dibandingkan senjata lainnya seperti pisau atau pedang. Frank selalu membawa sebanyak mungkin senjata yang dia bisa bawa. Tapi, ketika pelurunya habis dia akan menggunakan benda apapun disekitarnya untuk menjadi senjata.

Pengalaman: Seimbang

Dengan segala pencapaian yang sudah mereka lakukan dalam cerita buku komik, baik Deathstroke ataupun The Punisher sama-sama bisa “menyombongkan” diri mereka. Keduanya juga sama-sama memiliki latar belakang militer, dimana keduanya juga memiliki karir yang cemerlang sampai akhirnya sistem yang membuat mereka berhenti.

Lebih lanjut, keduanya juga memiliki musuh para superhero dan juga pernah mengalahkan berbagai musuh yang lebih kuat dari mereka. Meskipun Deathstroke adalah sosok yang semakin berumur semakin cerdas dalam melakukan hal. Sedangkan Frank Castle adalah “orang mati” yang menolak untuk mati.

Kostum: Seimbang

Ini juga sebenarnya merupakan salah satu hal yang sulit untuk ditentukan pemenangnya. Armor yang digunakan oleh Deathstroke memiliki desain yang mirip dengan ninja, sehingga penampilannya sangat mudah untuk dikenal dan memberikan intimidasi yang mengerikan bagi korbannya ketika dia datang. The Punisher lebih simpel dengan hanya kaos biasa dengan logo tengkorak dengan balutan jaket kulit.

Dari segi penampilan, The Punisher mungkin lebih terlihat badass, tapi secara prakterk dan dilihat dari ciri khasnya sebagai pembunuh bermata satu benar-benar terlihat sangat mengerikan dan jahat. Sehingga tidak ada yang menang dalam hal ini.

1
2
Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.