Siapa yang tidak kenal dengan salah satu musuh klasik dari Batman, Joker. Sosok Joker sudah menjadi sosok villain ikonik dalam satu dekade terakhir ini. Joker juga sudah banyak muncul di berbagai judul komik, film, dan animasi dari Batman atau DC. Di layar lebar sendiri, sudah ada dua sosok Joker yang muncul pertama adalah dalam film The Dark Knight dan Suicide Squad.

Sudah sejak lama baik sosok Joker dikenal sebagai orang orang mengalami gangguan jiwa. Sosok Joker juga selalu identik dengan simbol Joker dalam permainan kartu remi. Contohnya adalah dalam film The Dark Knight. Tapi, sepertinya dalam film Joker garapan dari sutradara Todd Phillips memiliki makna yang berbeda dari nama tersebut.

Dalam filmnya, kita diperlihatkan bahwa Arthur Fleck adalah seorang penghibur, seorang badut yang memang disewakan untuk mengundang orang untuk datang ke sebuah toko. Selain itu, dia juga seorang penghibur layaknya badut, seperti yang dia lakukan di rumah sakit anak-anak. Namun, pada dasarnya Arthur adalah sosok orang yang gemar membuat sebuah lelucon. Bahkan impiannya sedari kecil adalah menjadi komedian.

Lalu, bagaimana Arthur Fleck kemudian menggunakan nama Joker dan apa perbedaannya dengan Joker yang “umum”? Dalam film Joker, nama tersebut didapatkan karena Arthur Fleck memang seorang pembuat lelucon. Nama itu berasal dari Joke yang berarti lelucon. Joker sendiri bisa diartikan sebagai pembuat lelucon, sama seperti apa yang dilakukan oleh Arthur Fleck sebagai seorang komedian tunggal.

Ketika Arthur diundang untuk tampil di acara milik Bill Murray, Arthur meminta Murray untuk memanggilnya Joker ketika dipanggil untuk tampil di atas panggung. Ketika dijelaskan alasannya, Arthur mengatakan jika dia adalah pembuat tawa atau penghibur alias Joker. Bill Murray pun nampaknya tidak memiliki masalah dengan hal itu, meskipun manajernya, Gene, merasakan kekhawatiran akan sosok Arthur.

Jadi, perbedaannya jelas bahwa Joker versi Joaquin Phoenix tidak berkaitan dengan simbol Joker dalam permainan kartu remi seperti Joker pada umumnya. Tapi, sebenarnya sosok Joker versi Joaquin Phoenix ini memiliki beberapa kesamaan cerita dengan komik Batman: The Killing Joke. Dalam komik tersebut, kita diperlihatkan origin story dari seorang Joker.

Dalam cerita tersebut, Joker tinggal dengan seorang istrinya yang sedang hamil di sebuah apartemen tua. Dia hidup dalam kemiskinan dan tinggal dengan sederhana. Leluconnya tidak bisa diterima oleh semua orang, karena pemahaman tentang lelucon tersebut tidak bisa diterima oleh orang banyak. Sehingga orang-orang menganggap Joker adalah seorang komedian yang tidak lucu, seorang komedian gagal.

Suatu hari, dia menerima tawaran untuk menjadi pemandu di sebuah pabrik kimia dan tidak sengaja jatuh ke dalam larutan kimia tersebut. Hal itu membuat penampilannya berubah. Rambutnya berubah menjadi hijau dan kulitnya berubah menjadi pucat. Dia juga memiliki kemampuan untuk merubah orang menjadi batu.

Cerita The Killing Joke tersebut sama dengan kisah hidup Arthur Fleck yang merupakan seorang penghibur, komedian tunggal, yang sayangnya tidak semua orang memahami apa maksud dari lelucon yang dia buat. Sehingga terkadang Arthur mengeluarkan tawa spontan yang tidak terkendali, yang membuatnya dinilai aneh oleh orang-orang di sekitarnya. Bagaimana menurut kalian perbedaan ini, Geeks?

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.