Dirilisnya series Dragon Ball: Battle of Gods pada dasarnya merubah cerita Dragon Ball secara fundamental. Seriesnya sendiri menyuguhkan berbagai hal-hal baru seperti dewa-dewa baru, multiverse dan masih banyak lainnya. Namun, ada beberapa hal yang cukup menjadi sorotan dari series ini yaitu mengenai S-Cells. Berikut adalah beberapa hal yang mungkin belum banyak diketahui mengenai S-Cells.

Semakin Baik seorang Saiyan, Semakin Banyak S-Cells Dalam Tubuhnya

Terlepas dari agresifnya seorang Saiyan yang sering kali ditunjukan dalam franchisenya, nyatanya para Saiyan tersebut berusaha untuk menahan diri mereka sekuat mungkin agar tidak lepas kendali. Sifat agresif tersebut wajar mengingat Saiyan adalah seorang petarung yang hebat dan pantang mengerah. Bahkan, mereka pun selalu menganggap rasnya yang terbaik.

S-Cells sendiri ternyata memiliki pengaruh terhadap sikap dari para Saiyan. Secara spesifik, semakin seorang Saiyan memiliki hati yang bersih dan murni semakin banyak S-Cells di dalam tubuhnya. Bahkan, dalam series orisinalnya sendiri sempat disinggung jika hanya Saiyan yang memiliki hati yang murni saja yang bisa berubah menjadi Super Saiyan. Mungkin itu menjelaskan mengapa Goku bisa dengan mudah mendapatkan form Super Saiyan.

Semakin Pemarah Seorang Saiyan, Semakin Sedikit S-Cells Dalam Tubuhnya

DI sisi lain, semakin bar-bar dan beringas seorang Saiyan maka artinay semakin sedikit pula S-Cells yang ada pada tubuhnya. Bahkan mungkin S-Cells pada tubuhnya tidak berkembang sama sekali. Hal ini bisa menjadi penjelasan tentang isu yang sempat berkembang dahulu, yaitu Goku merupakan Saiyan pertama yang mendapatkan dan menggunakan Super Saiyan.

Jika seorang Saiyans tidak memiliki hati yang bersih dan cenderung kejam, artinya mereka tidak akan pernah bisa memiliki potensi untuk memicu munculnya transformasi tersebut mengingat sangat sedikitnya S-Cells pada tubuhnya. Ini juga menjelaskan mengapa Vegeta baru bisa mendapatkan form Super Saiyan miliknya ketika sudah mengadaptasi berbagai budaya yang ada di bumi.

S-Cells Terletak Di Bawah Leher

Dalam salah satu pengungkapan yang cukup kontroversial, dalam series Dragon Ball Super terungkap bahwa S-Cells bisa dirasakan keberadaannya di salah satu anggota tubuh. Secara spesifik, keberadaannya bisa terasa di bawah leher dan berada di bagian atas tubuh. Seorang Saiyan bisa mengunci S-Cells dalam tubuh mereka dengan mudah, dan berfokus untuk memicu Super Saiyan dalam tubuhnya

Tanpa perlu adanya situasi yang emosional, perubahan inilah yang dialami oleh Goku, Trunks, Vegeta, dan Gohan. Mereka hanya perlu memicu S-Cells miliknya dan berubah menjadi Super Saiyan. Konsep tentang S-Cells sendiri sebenarnya bukan sebuah konsep yang buruk, namun mulai muncul masalah ketika Super Saiyan bisa dipicu oleh sisi emosional dari sang Saiyan.

S-Cells Dibutuhkan Untuk Berubah

Seperti yang sudah dijelaskan, S-Cells sangat diperlukan untuk bisa memicu seorang Saiyan mengeluarkan salah satu form terbaiknya yaitu Super Saiyan. Oleh karena itu, seorang Saiyan tidak akan bisa berubah menjadi Super Saiyan jika S-Cells yang ada pada tubuhnya tidak dalam jumlah yang cukup. Banyak fans yang berpendapat jika Vegeta bisa berubah menjadi Super Saiyan di planet Namek, tapi ternyata hal itu tidak benar.

Bahkan mungkin ketika Goku dan Vegeta berada di level yang sama untuk urusan kekuatan ketika melawan Freeza, hanya Goku yang bisa berubah menjadi Super Saiyan sedangkan Vegeta tidak. Karena, Goku memiliki S-Cells yang cukup untuk bisa membuatnya berubah menjadi Super Saiyan. Vegeta mungkin sangat kuat, tapi jumlah S-Cellsnya bisa jadi lebih sedikit dibanding Goku.

S-Cells Bisa Dilatih

Apakah artinya seorang Saiyan yang kurang memiliki S-Cells tidak akan bisa berubah menjadi Super Saiyan? Tidak juga. S-Cells sendiri bisa ditingkatkan melalui latihan yang keras. Tapi, hasilnya mungkin tidak akan sama dengan seorang Saiyan yang memang memiliki hati yang bersih dan memiliki jumlah S-Cells yang banyak secara natural.

S-Cells memiliki peranan penting dalam memproduksi kekuatan dari seorang Saiyan, jika tubuh dan pikirannya memiliki hubungan yang sangat baik dan dilatih dengan benar maka tubuhnya akan bisa memproduksi lebih banyak S-Cells. Vegeta adalah contoh yang nyata dari hal ini, dimana S-Cells yang ada pada tubuhnya tetap tidak sebanyak Goku, yang sudah memiliki hati yang bersih sekaligus melatih pikiran dan tubuhnya.

BERSAMBUNG KE HALAMAN 2

1
2
Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.