Para penonton film bioskop beberapa waktu lalu sempat heboh. Pasalnya, film adaptasi comic book, Hellboy, mendapat “potongan” sensor sekitar 2 menit dari durasi film aslinya. Banyak berita menyebutkan bahwa pemotongan dilakukan oleh LSF atau Lembaga Sensor Film Indonesia karena request dari distributor film tersebut. Sebabnya karena pihak distributor ingin agar rating film ini bisa lebih “turun”, dari yang asalnya 21+ menjadi 17+.

Entah apakah kabar tersebut benar atau tidaknya, namun hal ini mulai membayangi penonton film di Indonesia, yang takut film Joker yang dibintangi Joaquin Phoenix ikut dipotong alias di sensor. Tentu karena film ini berlabel R-Rated. Namun kamu bisa berbahagia karena dilansir dari situs lsf.go.id, film Joker tidak dipotong alias tetap memiliki duras 122 menit.

Tentunya hal ini akan membuat kamu bahagia. Apalagi banyak sekali review positif untuk film Joker, bahkan digadang-gadang sebagai calon kuat pemenang Oscar. Maka kehilangan 1-2 menit adegang akan terasa sangat merugikan.

Namun meskipun tidak di “sunat”, film ini tetap memiliki rating 17+. Jadi untuk kamu yang berusia dibawah 17 tahun, atau berniat untuk mengajak anak, saudara, teman dibawah umur untuk menonton film ini lebih baik jangan diteruskan ya. Karena sudah waktunya masyarakat Indonesia melek rating, untuk menjaga kenyaman bersama.

Film Joker adalah adaptasi dari komik DC yang menceritakan seorang villain atau penjahat ikonik badut musuh Batman. Disutradarai oleh Todd Phillips, Joker tayang perdana di Venice Film Festival dan segera diikuti oleh berbagai ulasan dari para penikmat film dunia. Dan para kritikus film dari Rotten Tomatoes sendiri telah menilai film Joker ini dengan skor “Fresh” yang menjanjikan yaitu 85%.

Film Joker membuat cerita baru dari kisah asal usul musuh terbesar Batman, yang dibintangi oleh Joaquin Phoenix sebagai Arthur Fleck. Arthur Fleck dalam film Joker ini adalah seorang pria paruh baya yang tinggal bersama ibunya dan memiliki pekerjaan harian yang memalukan sebagai badut dan pelawak.