Thanos telah hadir di Marvel Cinematic Universe sejak penampilannya di post-credit scene The Avengers. Sejak saat itu, para penggemar menunggu untuk melihatnya bertemu dengan para pahlawan terbesar MCU. Josh Brolin pun melakuukan debutnya sebagai Mad Titan di Guardians of the Galaxy, tetapi Thanos akhirnya baru mendapatkan peran utamanya di film Avengers: Infinity War.

Ketika Thanos berhadapan langsung dengan para superhero terkuat, ia menunjukan tekadnya untuk mengumpulkan keenam Infinity Stones yang digunakannya untuk menyeimbangkan semesta. Akhirnya Thanos pun berhasil mengumpulkan Infinity Stones dan berhasil memusnahkan setengah dari kehidupan di alam semesta seperti yang kita lihat di ending Infinity War.

Kemenangan Thanos menjadi pukulan telak bagi Avengers, dan mereka merencanakan membalaskan dendam mereka. Avengers lantas melakukan sebuah perjalanan untuk merebut kembali Infinity Stones, tapi ternyata mereka menemukan fakta bahwa Infinity Stones telah Thanos hancurkan. Marah, Thor pun lantas menebas kepala Thanos dan berhasil membunuhnya. Kematian Thanos memang mengejutkan, tetapi tidak bagi Thanos itu sendiri.

Dalam sebuah wawancara, Christopher Markus penulis dari film Endgame mengungkapkan bahwa Avengers hanya mampu membunuh Thanos karena Thanos memang membiarkan mereka untuk membunuhnya. “Dia telah menyelesaikan pekerjaannya dan membiarkan mereka membunuhnya.” Untuk lebih jelasnya, Markus seperti menjelaskan bahwa Thanos akan mampu menghalau para Avengers jika Thanos memang mau.

Thanos memang terampil dalam pertempuran, tetapi dia saat itu terluka parah. Mungkin alasan ini ia lakukan karena Thanos tahu bahwa nasib itulah yang akhirnya menantinya. Dia menjentikkan jarinya lagi untuk menghancurkan Infinity Stones beberapa hari sebelum kematiannya. Dia tahu bahwa para Avengers tak akan berhenti mencarinya dan mencari solusi untuk mengembalikan itu semua. Jadi dia menghilangkan batu tersebut.

Restu
https://www.greenscene.co.id/author/restuprawira/