Goku Melawan Android No. 19

Setelah kemenangan Goku atas Freeza di planet Namek, Akira Toriyama kemudian “mengabarkan” kepada kita bahwa Goku tidak akan bisa kembali menggunakan energi Super Saiyan miliknya dalam sebuah pertarungan. Hal ini terjadi ketika Goku melawan Android no. 19. Android yang dihadapi oleh Goku sengaja diciptakan oleh Dr. Gero demi meneliti kekuatan dan gaya bertarung Goku.

Namun, yang tidak terdeteksi oleh Gero adalah Goku memiliki kekuatan Super Saiyan. Hal itu kemudian dipraktekan kepada salah satu android Dr. Gero. Namun, Goku harus kehilangan energi tersebut setelah Android No. 19 berhasil menghisap semua kekuatan Goku. Bahkan Android No. 19 ini berhasil menghisap energi Kamehameha Goku. Hasilnya Goku terkena serangan jantung, yang sudah diprediksi oleh Future Trunks.

Goku Melawan Cell

Rasanya sulit untuk dibayangkan seorang Goku menyerah dan mengakui kekalahannya. Hal ini terjadi saat Goku melawan Cell dalam arc Cell. Goku bahkan tidak mampu untuk memenangkan pertarungan melawan Cell Junior. Meskipun begitu dalam pertarungan ini Goku sadar jika dia akan kalah, ada nilai positif yang coba untuk diperlihatkan kepada para fans.

Di tengah-tengah pertandingan, setelah Goku menunjukan kemampuan terbaiknya melawan Cell, Goku memutuskan untuk berhenti dari pertarungan tersebut. Dia kemudian mengatakan jika anaknya, Gohan, yang akan menggantikan perannya. Banyak fans yang menduga jika Goku sadar Gohanlah orang yang kemudian bisa mengalahkan Cell. Disinilah kita melihat bagaimana sikap dewasa dan juga figur seorang ayah yang hebat dari Goku. Lagipula, Gohan memang sudah direncanakan akan menjadi karakter utama dalam arc tersebut menggantikan sosok ayahnya.

Goku vs Tao Pai Pai

Jauh sebelm Demon King Piccolo nyaris menghabisi nyawa dari Goku, ada Tao Pai Pai yang hampir membunuh Saiyan muda tersebut di separuh cerita seri Dragon Ball. Tao Pai Pai merupakan super villain pertama dalam seri Dragon Ball dan juga dia mengajarkan sesuatu hal yang penting kepada Goku, yaitu manusia (atau orang) pasti akan mati.

Tao Pai Pai pernah membunuh Bora, karakter dalam seri Dragon Ball pertama yang diperlihatkan tewas, bahkan di depan mata Goku. Setelah kemenangan Tao Pai Pai tersebut, tone dari Dragon Ball pun kemudian berubah. Sejak saat itu kita diperlihatkan jika Goku akan selalu berada dalam bahaya. Akan selalu ada karakter yang lebih kuat yang siap menghabisi Goku, kapanpun dan dimanapun.

Goku Melawan Vegeta

Ada sebuah hal menarik dalam persaingan antara Vegeta dan Goku, yaitu Goku tidak pernah benar-benar menang melawan Vegeta. Vegeta mungkin berada di peringkat kedua dalam persaingan keduanya, tapi dia memiliki tingkat rasio kemenangan yang lebih tinggi dibandingkan Goku. Seperti yang disebutkan, bahwa kekalahan mereka berdua tidak pernah benar-benar “kalah”.

Mereka saling merefleksikan dirinya dan terus berkembang. Kalah oleh Vegeta, Goku kemudian “membangkitkan” darah Saiyan miliknya yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya. Goku selalu mencintai ilmu bela diri, tapi terus ditekan sampai pada titik puncak secara terus menerus membawa Goku pada sebuah jalan yang baru. Bagaimana Goku terus berkembang di sepanjang seri Dragon Ball merupakan sebuah hal yang menarik.

Goku Melawan Beerus

Berbicara tentang perkembangan karakter, Dragon Ball Z: Battle of Gods melakukan hal yang tidak mungkin dan memperlihatkan sebuah hal yang luar biasa. Dia harus menghadapi seorang musuh yang tidak biasa yaitu Beerus sang dewa kehancuran. Goku dipaksa masuk dalam sebuah pertarungan yang tidak bisa dia menangkan. Beerus pada dasarnya terlalu kuat untuk Goku hadapi.

Bukan hanya Goku diperlihatkan apa artinya malu karena sebuah kekalahan,tapi dia juga diajarkan pentingnya untuk menerima sebuah kekalahan. Bukan mencoba untuk melampaui apa yang sudah dia lakukan, tapi lebih ke menerima sesuatu hal yang tidak bisa terhindarkan dan kemudian melanjutkan hidup. Hal ini lebih memperlihatkan lagi bagaimana sisi manusia dari seorang Goku.

1
2
Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.