Cerita Saitama yang bertanding dalam turnamen bela diri Super Fight 22 akhirnya selesai, dengan Suiryu yang menjadi pemenang turnamen tersebut akibat Saitama yang didiskualifikasi. Namun, ternyata di tengah-tengah acara muncul sosok monster mengerikan yaitu Gouketsu. Dia adalah mantan juara Super Fight yang berubah menjadi monster. Sudah banyak peserta Super Fight yang dikalahkan oleh monster Gouketsu, termasuk Suiryu.

Di episode sebelunya juga kita melihat bagaimana Gouketsu menawarkan seluruh orang yang ada di turnamen tersebut untuk berubah menjadi monster, seperti dirinya. Banyak yang menolak, namun Bakuzan memilih untuk berubah menjadi monster dan mengalahkan Suiryu. Saitam akhirnya muncul dan bertemu dengan Bakuzan versi monster. Bagaimana kelanjutannya?

Saitama vs Bakuzan

Bakuzan yang memakan lebih dari satu Monster Cell benar-benar berubah menjadi monster yang mengerikan, bahkan menurut Gouketsu dia merupakan monster dengan level naga. Dengan kekuatan tersebut Bakuzan menggunakanya untuk membalas dendam kepada Suiryu. Hasilnya Suiryu babak belur dihajar oleh Bakuzan. Namun, semuanya berubah ketika Saitama muncul.

Suiryu awalnya khawatir dengan Saitama, yang banyak menerima serangan dari Bakuzan. Tapi, ternyata serangan-serangan dari Bakuzan tidak memberikan efek apapun kepada Saitama. Bakuzan sendiri pun kemudian ingin balas dendam kepada Saitama ketika dia menyadari jika Saitama adalah Charanko yang mengalahkannya. Melihat banyaknya korban Bakuzan (dan Goketsu), Saitama pun akhirnya menghabisi Bakuzan dengan mudah bahkan hanya meyisakan setengah tubuhnya.

Saitama vs Gouketsu

Setelah Saitama berhasil mengalahkan Bakuzan, Suiryu sendiri masih tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Saitama kemudian memperkenalkan dirinya jika dia merupakan seorang hero dan juga menyebutkan tujuan utamanya. Suiryu kemudian menyebutkan jika Gouketsu masih berkeliaran di luar sana dan masih terus membuat kekacauan besar di kota.

Mendengar hal itu, Saitama kemudian bergegas pergi untuk mencari Gouketsu dan mengalahkannya. Tapi, sebelum pergi Saitama sempat ditahan oleh Suiryu yang khawatir dengan kondisi Saitama dan menganggap jika kekuatannya tidak sepadan dengan Goketsu. Sempat ada insert dimana Genos sampai harus dibawa oleh drone ke tempat yang aman akibat pertarungannya dengan Goketsu.

Saitama sendiri mengabaikan larangan dari Suiryu dan tetap pergi mencari sosok Goketsu yang menjadi penyebab semuanya. Akhirnya pertarungan Saitama melawan Gouketsu terjadi. Pertarungannya sendiri tidak diperlihatkan, hanya saja tiba-tiba kepala Gouketsu melayang dan jatuh di depan muka Suiryu. Saitama meminta Suiryu untuk merahasiakan apa yang terjadi. Dia juga meminta agar Saitama mau menjadi gurunya. Sayangnya, permintaan itu ditolak oleh Saitama.

Saitama Curhat Kepada King

Setelah pertarungan antara Gouketsu dan Saitama selesai, anehnya kondisi kota tiba-tiba menghilang dan kota pun kembali aman meskipun masih ada sebagian monster yang berkeliaran. Melihta kondisi itu, Saitama pun mulai kembali merasa kosong dan kembali mempertanyakan tentang tujuannya menjadi sosok pahlawan. Saitama sendiri mengaku setelah apa yang dia jalani (contohnya dengan ikut Super Figt) dia masih merasa bosan.

Di tengah-tengah lamunannya, Saitama kemudian bertemu dengan King. Akhirnya Saitama pun “curhat” kepada King tentang beban yang ada di dalam dirinya tersebut. King pun memberikan banyak nasihat kepada Saitama tentang bagaimana seharusnya dia bersikap atau bagaimana seharusnya seorang hero. Untuk menghibur Saitama, King pun kemudian mengajaknya bermain game.

Ada momen konyol yang kemudian terjadi. Kita diperlihatkan bahwa Garou akhirnya tidak mampu melawan Watchdog Man dan berhasil kabur. Namun, di tengah perjalanannya dia bertemu dengan King dan Saitama. Garou merasakan dendam yang mendalam kepada King dan sangat berhasrat untuk membunuhnya. Sayangnya, saat akan menyerang King Saitama berhasil menendangnya dengan mudah dan Garou pun terpental ke dalam tembok.

BERSAMBUNG KE HALAMAN 2

1
2
Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.