Game of Thrones semakin mendekati akhir dari ceritanya. Serial yang telah memasuki season terakhir ini mulai bergerak ke puncak cerita. Terutama di episode 5 yang baru saja ditayangkan.

Episode ini menjadi kunci untuk episode final musim depan. Nah, bagi kamu yang belum sempat menonton atau penasaran dengan jalan ceritanya, kita berikan spoiler tentang apa yang terjadi di Game of Thrones Season 8 Episode 5 ini.

Kebangkitan Mad Queen

Fokus utama dari episode ini adalah perubahan Daenerys Targaryen yang mencapai puncaknya. Dimana dulu ia lebih dikenal sebagai pembebas para budak dari tiran-tiran jahat, namun disini ia justru menjadi tiran yang sangat dia benci.

Semua berawal dari pandangannya terhadap Jon Snow. Daenerys menilai jika semua orang menyukai Jon Snow, sedangkan tunduknya orang-orang pada Daenerys hanyalah ketakutan. Pemikirannya semakin menjadi tatkala Lord Varys ketahuan mengkhianati Daenerys karena diam-diam mendukung Jon Snow untuk menduduki Iron Throne ( meskipun Jon Snow tidak menginginkannya).

Danerys yang mengetahui pengkhianatan tersebut dari Tyrion lalu mengeksekusi Lord Varys. Setelahnya, ia berbicara pada Jon Snow bahwa kematian Varys bukan hanya karena Dany mengeksekusinya, namun karena Jon Snow mengatakan hal sebenarnya pada Sansa yang kemudian menyebar dan membuat Lord Varys mengkhianati Daenerys. Hal inilah yang membuat Dany berpikir jika ia memang tidak bisa membuat orang-orang di Westeros menyukainya, maka ia lebih memilih untuk di takuti.

Dengan pemikiran tersebut, ia bertekad untuk merebut Kings Landing dengan menyerang total. Tak peduli berapa banyak nyawa tak bersalah yang menjadi korban, namun Tyrion menentang hal tersebut, ia bernegosiasi jika ia akan menjalankan strategi untuk membuat Kings Landing menyerah, dengan itu Dany tidak perlu membunuh puluhan ribu jiwa. “Saat lonceng berbunyi, tandanya kota telah menyerah dan anda tidak perlu membunuh nyawa tidak berdosa” ujar Tyrion. Dany menyetujuinya dan Tyrion mulai menjalankan rencana tersebut.

Meskipun pada akhirnya rencana Tyrion tidak berjalan mulus, namun lonceng telah berbunyi. Pasukan Red Army memilih untuk menyerah karena mereka tahu tidak mungkin bisa menang melawan pasukan Daenerys dan naganya. Sesaat, semua orang berpikir jika keadaan mulai terkendali, namun ternyata tidak. Dany memantapkan hatinya untuk membuat semua orang tunduk dengan ketakutan. Ia memamerkan kekuatan naganya dengan membakar separuh kota, membuat banyak nyawa hilang, dan meratakan istana kerajaan. Dititik ini, Dany benar-benar menjadi pengganti ayahnya dan mengisi takdir Targaryen, ia kini mewarisi julukan mendiang ayahnya -yang sedikit berbeda-, namun tetap sama, “Mad Queen”.

Pandangan Jon Snow

Kejadian di atas juga merubah cara pandang Jon Snow pada Dany. Sebelum penyerangan terjadi, Jon tetap setia pada Dany, ia memang selalu berpegang pada janjinya, selain itu ia juga mencintai Dany. Ia sama sekali tidak berminat untuk menduduki Iron Throne, meskipun seharusnya Jon adalah yang paling berhak, namun dalam dialognya dengan Lord Varys, ia tetap mantap untuk mendukung Dany sebagai ratunya.

Tapi tampaknya, kini semua berbanding terbalik. Penyerangan Dany yang membumihanguskan Kings Landing yang sudah menyerah, membuatnya terperangah. Jon benar-benar melihat dengan matanya kekejaman Dany yang membuat rakyat sengsara. Ia lalu memerintahkan semua pasukan utara yang dibawanya mundur. Patut ditunggu apakah ia akan merubah tujuannya menggulingkan tiran dari Dany?

Kematian Cersei

Satu hal yang terasa anti klimaks adalah kematian Cersei Lannister. Selama ini banyak sekali penggemar yang berspekulasi dengan cara kematian Cersei, bahkan sempat ada yang mengira jika Arya Stark akan sukses membunuh Cersei. Namun di episode ini kita diperlihatkan dengan bagaimana Cersei (dan Jaime) mati.

Jaime yang menjemput Cersei untuk membawanya kabur ternyata terjebak di ruang bawah tanah. Keduanya lalu menunggu waktu sampai seluruh bangunan hancur lebur. Akhirnya hal itu terjadi, keduanya sambil berpelukan tertimbun tanah dan bisa dipastikan mati. Jika boleh memberi pendapat, kematian ini terasa terlalu “lembut” bagi cerita sedramatis Game of Thrones.

Misi Baru Arya Stark

Menariknya, Arya Stark yang sebelumnya pergi ke Kings Landing untuk membunuh Cersei, tampaknya merubah misinya untuk membunuh ratu yang baru, Daenerys. Saat Daenerys menyerang Kings Landing, Arya berusaha untuk melarikan diri. Diperjalanannya ia melihat para korban kekejaman Dany, termasuk seorang ibu dan anak yang sempat menolongnya saat terjatuh.

Keduanya tidak beruntung dan harus mati terbakar oleh naga milik Dany. Adegan akhir episode ini pun ditutup dengan Arya yang menemukan kuda putih berlumur darah, seolah-olah memiliki koneksi/kemiripan dengan karakternya. Ia lalu menunggangi kuda tersebut dan pergi, sekaligus menjadi penutup episode ini.

Episode ini menjadi episode paling dramatis di season terakhir. Selain itu, alur cerita episode ini benar-benar disiapkan untuk konflik yang akan kita simak di episode final minggu depan nanti. Tentunya secara garis besar kita akan melihat konflik Jon Snow vs Daenerys, namun ini adalah Game of Thrones, sulit untuk berspekulasi dengan jalan ceritanya yang rumit.