Sejak pertama kali diumumkan pada 2017 lalu, proyek TV series Lord of the Rings yang rencananya akan digarap untuk ditayangkan di Amazon Prime sudah banyak menimbulkan perdebatan di kalangan para fans. Salah satu hal yang banyak diperdebatkan adalah timeline atau alur waktu yang akan diadaptasi ke dalam serinya nanti.

Sebelumnya banyak para fans yang mengharapkan kalau TV seri LOTR ini akan mengangkat kisah tentang Middle-Earth. Tapi, sepertinya Amazon punya rencana lain. Seperti yang diungkapkan melalui akun Twitter resminya, TV seri LOTR akan memiliki latar waktu pada cerita Second Age. Dalam cuitannya pihak studio menuliskan “One Ring to rule them all,” yang mengindikaikan kalau serinya akan mengeksplorasi cincin lainnya yang ada di Middle-Earth.

Cerita Second Age dan Third Age memiliki perbedaan 3000 tahun dari cerita di filmnya. Perbedaan waktu yang signifikan itu bisa diartikan kalau TV seri ini akan berfokus pada daftar karakter yang berbeda yang dibayangkan oleh para fans dan juga di filmnya. Meskipun banyak orang-orang di Middle-Earth punya umur yang panjang (seperti Gandalf yang udah berumur 2000 tahun), sepertinya seri ini tidak akan menghadirkan banyak wajah-wajah yang familiar.

Second Age adalah masa yang sangat penting bagi sejarah Middle-Earth. Di masa inilah peradaban Numenor mulai tumbuh dan berkembang pesat. Pulau Numenor sering kali dibandingkan dengan Atlantis, sebagai masyarakat kuno. Numenor sendiri hancur di akhir Second Age dan sering disebut sebagai peradaban yang hilang. Pulau Numenor sendiri muncul di peta Middle-Earth TV seri ini, yang artinya kemungkinan kita akan diajak “jalan-jalan” ke pulau ini.

Ide buat mengeksplor tentang masa Second Age dan memperkenalkan berbagai karakter baru kepada para fans bisa jadi arah yang bagus buat TV seri ini. Selain bisa kembali menggaet para fans lama, cerita baru ini bisa jadi jalan masuk bagi para fans baru untuk mencari tahu lebih dalam tentang cerita LOTR.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.