Setelah nunggu-nunggu selama 9 bulan, akhirnya film solo terakhir MCU sebelum Avengers: Endgame, Captain Marvel, dirilis juga.

Dan tentunya salah satu alasan utama mengapa film yang dibintangi oleh Brie Larson (Room) ini begitu ditunggu-tunggu adalah demi untuk menyaksikan sekaligus menilai, apakah emang Captain Marvel adalalah sosok superheroine yang tepat untuk ngebantu sisa superhero melawan Thanos (Josh Brolin) di Endgame mendatang?

Apakah ia emang sekuat seperti yang telah dikatakan? Dan yang lebih penting, karena film ini adalah film superheroine pertama di MCU, apakah seperti rival-nya, Wonder Woman (2017), film arahan Anna Boden & Ryan Fleck (Mississippi Grind) ini akan sama terlihat empowering dengan film arahan Patty Jenkins (Monsters) tersebut?

Film Origin MCU Yang Sangat Menghibur

Nah, sebelum ngejawab seluruh pertanyaan tersebut, mari kita bahas dulu overall kualitas filmnya ini. Dan secara keseluruhan, Captain Marvel hampir sama (bahkan sama aja) seperti film-film solo superhero MCU sebelumnya.

Formula yang diterapkan sama persis dengan film origin superhero lainnya. Tapi di saat yang sama, meski mengusung formula yang begitu-begitu saja, Captain Marvel dikemas dengan begitu menghibur sehingga filmnya asyik untuk diikuti.

Nilai pembeda dari film ini adalah nostalgia 90an. Bagi mereka yang “hidup” di era 90an, film ini kental dengan nostalgia, termasuk dengan berbagai sountrack musiknya yang kerasa grunge banget.

Brie Larson “Oke” Sebagai Captain Marvel

Perasaan nostalgis nan enjoyable tersebut semakin greget dengan penampilan seluruh cast-nya yang oke dalam memerankan masing-masing karakternya. Dan yap, termasuk Larson sebagai Captain Marvel.

Bintang film Room (2015) ini, tampil dengan sangat pas buat meranin hybrid manusia-kree ini. Biarpun kita gak bisa tutup mata kalau banyak audiens dan beberapa fans yang skeptis dan gak seneng dengan penunjukan Larson sebagai si sosok superheroine terkuat ini.

Nyatanya aktris 29 tahun ini sukses menampilkan sisi keluguan, sekaligus rasa keingintahuan Danvers yang tinggi pasca kehilangan ingatannya. Selain itu Chemistry-nya dengan Nick Fury (Samuel L . Jackson), juga terasa begitu cair dan keduanya mampu saling mengimbangi peforma apik dua bintang papan atas ini.

Villain Yang Sangat Standar

Sayangnya performa Jackson dan Larson, tidak diperkuat dengan level dari villain-nya. Sebenarnya, tidak ada yang salah dengan performa para aktor yang memerankan villain di film ini, mereka justru tampil sangat apik.

Tapi sayang, pengolahan karakternya di film ini terlalu dangkal dan memiliki motif yang sangat “biasa”. Untuk superhero sekuat dan serumit Captain Marvel, villain ini tampaknya terlalu mudah dan seolah tidak ada tantangan yang benar-benar menguji kemampuannya. Nah, motif villain yang generik inilah yang alhasil membuat citra villain MCU yang kerap dianggap selalu mengecewakan jadi terulang kembali.

Pemanasan Yang Kurang Panas

Secara pribadi, pada akhirnya, Captain Marvel sayangnya bukanlah film yang seperti gue harapin sebagai film “pemanasan terakhir” sebelum menyambut perilisan Avengers: Endgame di bulan April 2019 depan.

Fun? Banget. Enjoyable? banget. Tapi, apabila kita menilai dari sisi film finale sebelum big finale, well bisa gue bilang mengecewakan. Harapan tinggi untuk melihat film yang kompleks, bukan hanya penting bagi sosok Captain Marvel namun bagi MCU secara keeluruhan gak terlalu terpuaskan di film ini.

Disamping itu, film ini memang menampilkan kekuatan dahsyat milik Carol, tapi tetap saja sosoknya dirasa kurang sukses untuk memberikan inspirasi ke audiens wanita. Kalau boleh jujur banget disini, Wonder Woman-nya Gal Gadot, masih jauh lebih inspiring.

Jadi kesimpulannya disini: Apabila Geeks adalah Marvel fanboy, tentunya wajib banget. Apabila Geeks hanya ingin fun saja, worth banget.

TAPI, bagi Geeks yang hanya penasaran untuk mengetahui sisi konektivitas film ini terhadap seluruh universe MCU, buang jauh-jauh ekspektasi kalian. Atau mau yang lebih nekat? masuklah bioskop pada saat pemutaran credit scene-nya saja. Jadi yep, the power & the decision is in your hands Geeks! Decide wisely.

TINJAUAN IKHTISAR
Storyline
Acting
Cinematography
Music Scoring
review-captain-marvel-menghibur-tapi-kurang-gregetSetelah nunggu-nunggu selama 9 bulan, akhirnya film solo terakhir MCU sebelum Avengers: Endgame, Captain Marvel, dirilis juga. Dan tentunya salah satu alasan utama mengapa film yang dibintangi oleh Brie Larson (Room) ini begitu ditunggu-tunggu adalah demi untuk menyaksikan sekaligus menilai, apakah emang Captain Marvel adalalah...