Sempat terjadi sebuah kemarahan besar bahkan sampai ada ancaman untuk memboikot Star Wars 9 dan film lainnya di kalangan para pecinta Star Wars, saat mereka mengetahui cerita tentang Toos pada awal pekan kemarin. Mereka kecewa dengan tindakan Disney yang mengambil jalur hukum dalam menyelesaikan permasalahannya dengan fan tersebut. Permasalahannya berawal saat saluran YouTube para penggemar Star Wars, Star Wars Theory, membuat sebuah film yang berjudul Vader Episode 1: Shards of the Past pada 20 Desember kemarin.

Film buatan penggemar tersebut mengisahkan tentang sang, Darth Vader. Sang pembuat saluran tersebut, Toos, menerima surat peringatan dari Disney yang menurut mereka suaranya terlalu mirip atau meniru musik karya John Williams “Imperial March.” Tapi, Toos mengaku dirinya sudah menyewa jasa seorang komposer musik untuk membuat original music yang terinspirasi dari karya John Williams tersebut. Toos juga mengaku bahwa dirinya sudah berkonsultasi tentang pembuatan film tersebut kepada pihak Lucasfilm.

[fve]https://youtu.be/5wn2jYlmvy4[/fve]

Beruntung bagi Toos, seorang perwakilan dari Lucasfilm akhirnya berbicara kepada seseorang di Warner/Chapel; pihak yang mengurus music dari Disney, atau Disney. Mereka kemudian mencabut surat peringatan terhadap Toos tersebut. Masalah juga muncul ketika Disney akhir melakukan monetized terhadap video tersebut pada saat surat peringatan tersebut diberikan. Padahal Lucasfilm sudah memberi peringatan kepada Toos hal tersebut dilarang di filmnya.

Pihak Disney kabarnya mampu mendapatkan 80.000 dollar Amerika dari monetizing film buatan fan tersebut. Iklan untuk film tersebut juga sudah dihilangkan, yang artinya tidak ada yang mengambil keuntungan dari proyek tersebut. Terlepas dari masalah monetizing video tersebut, permasalahan hak cipta ini sendiri sudah dianggap selesai.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.