Ketika muncul berita yang mengatakan bahwa sekuel dari film Power Rangers (2017) sedang dalam tahap pengembangan, banyak penggemar yang terkejut. Pasalnya film pertamanya hanya mendapatkan penghasilan box office sebesar $142 juta di seluruh dunia. Namun, meski gagal di box office, Power Rangers berhasil di dalam perilisan home video (DVD dan Blu-ray). Membuat sekuel dari Power Rangers merupakan sebuah hal yang riskan, hingga akhirnya muncul berita dari Hasbro yang mengumumkan bahwa mereka membeli hak atas brand dari Power Rangers.

Ketika perusahaan mainan terkenal ini mengutarakan bahwa mereka memiliki rencana  untuk membuat film Power Rangers, banyak orang yang berasumsi bahwa film ini akan dirilis dalam bentuk reboot. Namun, melalui laporan yang muncul belakangan ini, Hasbro dan Paramount tengah mengembangkan sekuel dari Power Rangers. Langkah ini memang sulit dipercaya, namun apabila dilakukan dengan benar, maka sekuel ini dapat menyelamatkan franchise Power Rangers.


Melakukan “Soft” Reboot dengan Sekuel


Ada banyak elemen yang dapat disimpan apabila Paramount dan Hasbro memutuskan untuk membuat sekuel. Salah satunya adalah para pemain yang sama. Namun, untuk memberikan kehidupan pada franchise ini dibutuhkan sebuah “soft” reboot. Power Rangers pertama tampak terlalu berusaha untuk mengupdate setting dan cerita, sehingga membuat film pertamanya seperti film anak remaja dibandingkan film superhero. Kemudian kostum para Ranger yang diprotes banyak penggemar, terutama untuk kostum ranger wanita “berdada,” ada baiknya diubah kembali agar sesuai dengan kostum asli. Hal ini dikarenakan kostum di dalam film memiliki desain yang jauh berbeda dari serial aslinya. Satu-satunya yang masih bertahan dari kostum hanyalah warna para anggota Ranger.

Senjata para Ranger sendiri tidak terlihat. Memang pedang, yang merupakan senjata dari Ranger merah diperlihatkan, namun tidak untuk senjata Ranger lainnya. Penampilan senjata ini di dalam sekuel terbaru Power Rangers akan membuat penggemar senang. Untuk para pemain, Dacre Montgomery, RJ Cyler, Naomi Scott, Becky G, dan Ludy Lin, adalah kunci dari film tahun 2017 dan sekuel yang akan datang. Namun, agar lebih dapat menarik para penggemar, Hasbro dan Paramount harus mengeluarkan mereka dari wilayah film remaja dan masuk ke dalam wilayah film superhero.


Fokus Pada Para Ranger dan Zord


Power Rangers dimaksudkan sebagai kisah awal dari para Ranger. Hal ini tidak mengapa, mengingat ini film pertama mereka. Sayangnya, film pertamanya juga terlalu sibuk untuk membangun karakter para anggota Ranger. Mereka juga tidak berubah menjadi Power Ranger sampai menjelang akhir  film. Nah, setelah karakterisasi ini dibangun di dalam film pertamanya, ada baiknya kalau sekuelnya fokus pada tradisi Power Rangers selama ini: melawan para monster. Sehingga ada kesempatan untuk menambah adegan aksi lebih banyak bila dibandingkan film pertamanya.

BACA JUGA: 15 SENJATA POWER RANGERS TERKUAT

Franchise Power Rangers jarang sekali menampilkan karakter paling terkenal dan utama mereka: para Zord. Di dalam film pertamanya para Ranger tidak menggunakan banyak waktu untuk dapat menggunakan Zord mereka. Mega Zord, gabungan dari para Zord, juga hanya digunakan di dalam klimaks dari film. Sekuel dari film ini ada baiknya juga menampilkan hubungan para Ranger dengan mesin mereka, bersamaan dengan senjata, dan Mega Zord yang memiliki lebih banyak waktu untuk tampil.


Penjahat yang Lebih Baik


Memperkenalkan Rita Repulsa sebagai Green Ranger yang berkhianat merupakan sebuah ide yang tepat di dalam Power Rangers pertama. Sayangnya penampilannya sebagai penyihir yang terobsesi dengan emas, menciptakan Goldar dari emas, dan Krispy Kreme, melemahkan pondasi yang telah dibangun dengan baik. Jika Hasbro dan Paramount menginginkan sebuah sekuel yang sukses maka mereka membutuhkan seorang karakter penjahat yang dapat menyeimbangkan antara keseriusan dan faktor “norak” dari franchise Power Rangers. Lord Zedd adalah pilihan yang tepat untuk ini.

Lord Zedd dapat memberikan Power Rangers karakter antagonis sama seperti Thanos di dalam film Marvel. Ia adalah penjahat terjahat (baca: terbaik) di dalam film; saking jahatnya, karakter penjahat lain selalu kagum dan takut dengan kekuatannya. Zedd dapat menjadi karakter yang menguji kekuatan dan kerjasama para Ranger. Dean Israelite, sutradara Power Rangers pertama, mengatakan bahwa ia ingin melihat Lord Zedd di dalam sekuelnya. Sutradara muda ini mungkin tidak akan kembali duduk di bangku sutradara, namun ada kemungkinan permohonannya tersebut akan menjadi kenyataan di sekuel Power Rangers.


Munculnya Ranger Hijau


Bagi para penggemar dan penonton yang melihat adegan post-credits dari Power Rangers pertama, pastinya menyadari kalau adegan tersebut akan menyiapkan karakter baru untuk sekuelnya: Tommy Oliver alias sang Green Ranger. Adegan tersebut menunjukkan bangku kosong di ruang hukuman SMA Angel Grove, dengan jaket hijau bertuliskan Tommy Oliver. Adegan ini menunjukkan kalau Tommy adalah siswa pemberontak yang akan bertemu dengan Jason dan Kimberly di dalam ruang hukuman. Yang menjadi pertanyaannya adalah: apakah Tommy akan menjadi lelaki atau perempuan? Meski Tommy aslinya adalah lelaki, namun para pemain Power Rangers mengatakan bahwa mereka menginginkan pemain perempuan untuk menyeimbangkan jajaran gender anggota para Ranger. Hal ini juga menjadi perdebatan hebat di antara para penggemar.

BACA JUGA: BEBERAPA POWER RANGERS YANG HARUS KALIAN KETAHUI!

Entah Tommy akan menjadi laki-laki atau wanita, yang pasti memperkenalkan anggota Power Ranger paling terkenal akan memberikan sekuel Power Rangers semacam pengait yang menarik para penggemar. Ranger Hijau bisa dibilang adalah sebuah tradisi dari franchise Power Rangers, dan jalan cerita di mana ia menjadi jahat juga sangat populer di dalam legenda Power Rangers. Dengan gabungan penjahat yang lebih baik, fokus kepada Ranger dan Zord, serta kemungkinan Tommy menjadi perempuan, maka Hasbro dan Paramount telah memilki cukup materi untuk merevitalisasi franchise Power Rangers dengan film sekuel mereka.