Bird Box Mengisahkan Tentang Harapan


Bird Box menjadi sebuah thriller post-apocalyptic yang meneliti cara-cara berbeda tentang bagaimana yang manusia lakukan untuk dapat mengatasi akhir dunia. Di awal film, Malorie sengaja dipasangkan dengan Olympia sehingga penonton dapat melihat kontras antara dua wanita hamil. Olympia secara terbuka mengakui bahwa dia sangat lembut, dimanjakan oleh orang tuanya dan kemudian dirawat oleh suaminya, tanpa pernah benar-benar harus mengurus dirinya sendiri. Berbeda dengan rasa manis, belas kasih, dan sifat mudah percaya dari Olympia, Malorie malah tampil jauh lebih keras karena dibesarkan oleh ayah yang buruk, dan dipaksa untuk mandiri sejak usia dini.

Malorie pada akhirnya takut membiarkan dirinya sendiri untuk mencintai anak-anaknya secara terang-terangan, karena mungkin ia takut akan membuat anak-anaknya terlalu lunak atau itu akan terlalu menyakitkan bagi Malorie ketika dia kehilangan mereka. Karena rasa takut ini, dia menolak untuk memberi mereka nama asli, dan menyebut mereka dengan “Girl”, dan “Boy” meskipun Tom keberatan.

BACA JUGA: Kenali The Eternals, Film Baru Marvel Di Phase 4!

Tempat perlindungan yang dijanjikan adalah simbol dari dilema, dimana tempat itu menjadi harapan untuk masa depan yang lebih baik, tempat itu juga memiliki resiko pengkhianatan. Bird Box menjelaskan bahwa para pengikut entitas itu adalah orang-orang pintar, dan akan menggunakan segala tipu daya untuk memikat orang agar mengikutinya. Panggilan radio dari Rick sengaja dibuat ambigu, seperti Rick yang menanyakan lokasi mereka dan menanyakan apakah mereka mempunyai anak-anak (para pengikut itu sepertinya memiliki ketertarikan khusus terhadap anak-anak).


Arti Sesungguhnya Dari Ending Bird Box


Ending Bird Box akhirnya menunjukan bahwa pendekatan Malorie yang kejam untuk bertahan hidup sama berbahayanya dengan kenaifan dan belas kasihan Olympia. Ketika Girl berkeliaran di hutan, Girl sangat takut pada Malorie sehingga dia hampir menyerah pada entitas itu. Ada juga makna yang lebih dalam tentang tempat aman itu yang sebenarnya adalah sekolah bagi tuna netra. Ini melambangkan kekuatan keyakinan ‘buta’, jenis keyakinan yang dimiliki Malorie ketika dia memilih untuk menghadapi arus jeram dengan dirinya dan anak-anaknya dengan mata tertutup. Itu adalah keputusan yang mendorong mereka kedalam bahaya, tetapi akhirnya mereka semua selamat, sesuatu yang mungkin tidak akan terjadi jika salah satu dari anak-anak dipaksa untuk melihat arah mereka pergi.

Berakhirnya Bird Box dengan sempurna merangkum ide-ide film yang mengemuka tentang apa yang merupakan kelemahan dan apa yang membentuk kekuatan Malorie untuk berpikir bahwa mencintai secara terbuka adalah kelemahan, tetapi membuka diri untuk mencintai adalah hal yang menyelamatkan anak-anaknya. Demikian pula, kebutaan (yang biasanya dianggap sebagai cacat) ternyata menjadi perlindungan utama terhadap monster. Rick dan orang-orang tunanetra lainnya tidak hanya kebal terhadap efek bunuh diri dan kegilaan, mereka juga sangat siap untuk dunia dimana kemampuan untuk beroperasi tanpa penglihatan adalah hal utama untuk bertahan hidup.

 

 

 

1
2
3
Restu
https://www.greenscene.co.id/author/restuprawira/