Para penonton dan kritikus memberikan respon yang sangat positif bagi film animasi terbaru Spider-Man, Spider-Man: Into The Spider-Verse. Hal itu menjadi pertanda baik untuk merilis sekuelnya, dimana Sony Pictures selaku studio saat ini mungkin telah mempersiapkan beberapa sekuel yang akan mereka buat. Dengan beberapa versi Spider-Man yang sudah hadir dalam filmnya kemarin, berikut adalah beberapa versi Spider-Man lain yang bisa muncul di film sekuelnya.


Spider-Punisher


Marvel membawa kembali jalan cerita “What-If” pada awal tahun ini, dan sayangnya dalam film Spider-Verse kemarin tidak menampilkan Spider-Man versi komik tersebut. Dalam petualangan tersebut, Peter Parker menukarkan penembak jaring laba-laba miliknya dengan penembak peluru. Hal tersebut membuat Peter mulai membunuh para kriminal, seperti yang dilakukan oleh Frank Castle. Tambahan Spider-Punisher bisa menjadi pilihan tepat untuk menghabisi villain di film sekuel nanti untuk “selamanya.”


Australian Spider-Man


Draft asli dari film Spider-Man: Into The Spider-Verse pada awalnya akan menghadirkan Australian Spider-Man, yang mana hal tersebut tentunya sangat luar biasa. Sayangnya, kemudian wakil sutradara, Rodney Rothman, mengumumkan bahwa kemunculannya di film tersebut seluruhnya dipotong. Tapi, ada intisari yang bisa didapatkan dari kabar tersebut. Dengan kurangnya pengenalan tentang karakter ini dan kemunculannya yang tidak pernah terjadi di film pertama, artinya selalu ada kesempatan dia bisa muncul di sekuel nanti.

Jika, memang Spider-Man yang berasal dari Australia ini muncul di sekuelnya nanti, menarik untuk dinantikan siapa yang akan memerankan Peter Parkernya, apakah Mick Dundee ataukah Marvel akan memerankan aktor yang berasal dari Australia seperti Hugh Jackman.


Spider-UK


William “Billy” Braddock mungkin tidak terlalu memperlihatkan versi British dari seorang Spider-Man, tapi kemunculannya yang signifikan dalam jalan cerita Spider-Verse Marvel tidak bisa terelakan. Braddock sebenarnya merupakan pemimpin dari para Spider-Man dan juga sudah mengenal dengan jelas tentang perjalanan antar dimensi. Ada alasan dia merupakan karakter yang sangat perlu dimasukan ke dalam film Into The Spider-Verse 2.

BACA JUGA: 8 Spider-Man Yang Bisa Menghancurkan Spider-Verse

Menambahkan William Braddock ke dalam cerita ini juga bisa menjadi sebuah tie-ins yang menarik bagi Marvel untuk mempersiapkan perilisan film Spider-Man: Far From Home. Memang, Braddock adalah Spider-Man dari Earth yang berbeda dengan Miles dan Tom Holland, jadi Marvel bisa memberikan penjelasan untuk hal tersebut agar semuanya makin jelas. Dia juga bisa saja datang dari masa depan dan memperingatkan para pahlawan laba-laba tentang ancaman yang akan terjadi.


Spider-Punk


Hobart Brown mungkin terlihat seperti versi rock dari Spider-Man tapi, dia bukanlah pahlawan yang sembarangan. Bahkan, Brown pernah menghentikan seluruh pasukan melalui kekuatan dari punk rock dan mengalahkan musuhnya, presiden Osborn, dengan sebuah ayunan gitar ke kepalanya. Jika Spider-Verse mencari seseorang yang berusaha untuk menjadi penggerak untuk melawan pemerintah yang kejam, Brown adalah orangnya.

Mungkin terdengar konyol, tapi alasan mengapa dia harus masuk ke dalam film sekuel Into The Spider-Verse adalah kostumnya. Juga masuknya genre musik rock yang bisa mengiringi film tersebut dan membuat film tersebut menjadi keren. Menghadirkan Spider-Man dan musik rock dalam satu wadah, why not?


Japanese Spider-Man


Di tahun 70an, Toei dan Marvel bekerja sama untuk membuat versi Jepang dari Spider-Man. Hasilnya, Takuya Yamashiro, seorang Spider-Man yang sangat berbeda dari Spider-Man yang pernah ada. Diantara yang lainnya, Yamashiro mendapatkan kekuatannya dari seorang pasukan yang berasal dari planet laba-laba dan memiliki sebuah kapal yang berubah menjadi robot raksasa yang disebut Leopardon.

BACA JUGA: Mengenal Lebih Jauh Spider-Man Kaine

Dari seluruh versi alternatif Spider-Man yang pernah ada, Takuya Yamashiro mungkin adalah Spider-Man yang paling aneh. Namun, melihat kesuksesan Spider-Ham rasanya Marvel bisa sekali lagi memperkenalkan Yamashiro ke muka publik melalui film tersebut.


Spider-Man Versi Sam Raimi


Film Spider-Man: Into The Spider-Verse bisa saja menampilkan Spider-Man versi apapun yang ada untuk menjadi cameo di film tersebut. Tapi, tentunya film tersebut akan sangat keren jika bisa menampilkan Peter Parker versi Tobey Maguire. Ada yang mengatakan bahwa franchise Spider-Man tidak akan pernah bisa berhasil seperti sekarang tanpa film dari Maguire.

Namun, pertanyaannya adalah apakah Tobey Maguire mau kembali memerankan karakternya tersebut? Rodney Rotham kemudian mementahkan ide tersebut. Dia merasa bahwa dengan adanya suara Maguire, film tersebut akan berubah menjadi membingungkan. Namun, bukan berarti dia tidak memiliki kesempatan sama sekali untuk muncul di film tersebut.


Spider-Man 2099


Sebenarnya, dalam post-credit scene film Into The Spider-Verse mereka menghadirkan sebuah debut yang mengejutkan dari Miguel O’hara, yang suaranya diisi oleh Oscar Isaac. Meskipun masih belum jelas apa peran dari Miguel di film sekuel Spider-Verse tersebut, yang pasti kita sudah diberi gambaran bahwa Miguel akan hadir, terlepas apakah akan tampil secara penuh atau hanya menjadi cameo masih belum diketahui.

Sama seperti Japanese Spider-Man, Miguel juga memiliki cara yang berbeda dengan para Spider-people lainnya. Dulunya Miguel merupakan kepala program genetik di corporate raiders, sebelum akhirnya tes yang dia lakukan kepada manusia gagal. Dia pun akhirnya mengundurkan diri namun, rekan kerjanya tidak setuju dan malah mengubah Miguel menjadi subjek tersebut. Akibat sebuah sabotase, Miguel pun akhirnya memiliki 50% DNA laba-laba dalam tubuhnya.

 

Melihat banyaknya Spider-people di universe Spider-Man, memang akan menjadi pilihan berat bagi Sony untuk memunculkan siapa saja di film sekuelnya nanti. Tapi, para Spider-people di atas bisa menjadi pilihan bagi Sony dengan berbagai pertimbangan tentunya.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.