Film pertama Kingsman merupakan film yang diadaptasi dari novel bergambar karya Mark Millar dan menceritakan seorang ana muda bernama Eggsy yang dilatih untuk menjadi bagian dari organisasi mata-mata elit dunia The Kingsman. Meskipun kebanyak film bertema mata-mata pada era modern ini lebih serius, film Kingsman kembali ke jalur lama seperti film James Bond di jaman Roger Moore.

Sejak film ketiganya, Kingsman: The Great Game akan memiliki latar waktu pada awal 1900an, karakter yang diperankan oleh Taron Egerton tersebut tidak akan muncul di dalam filmnya. Dalam sebuah wawancara terbaru dengan Empire, sang aktor mengungkapkan kalau dia ingin muncul setidaknya dalam satu film lagi untuk menutup cerita hubungan Eggsy/Harry Hart. Kemudian mengambil jeda cukup lama dan muncul kembali sebagai mentor bagi calon Kingsman baru.

Aku pikir apa yang ingin aku lakukan adalah melakukan film ketiga dan merasakan film tersebut sangat pas untuk film ketiga yang sudah menjadi bagian yang sangat hebat dalam hidupku. Dan kemudian mimpiku adalah aku akan berhenti selama 10,15 tahun dan kemudian kembali dan menyerahkan ceritanya kepada yang baru. Itu yang ingin aku lakukan. Aku pikir itu akan sangat menyenangkan, kami akan mengambil langkah mundur semendatar sebelum kami melakukan hal tersebut.

Sebagian besar cerita dari Kingsman adalah menceritakan hubungan antara Eggsy dan Harry Hart, mata-mata yang merekrutnya. Keduanya memiliki hubungan yang sangat baik, bahkan para penggemar menginginkan Harrt Hart untuk muncul kembali dalam film The Golden Circle, sejak Hart mati dalam film pertamanya. Cerita tentang Eggsy yang menjadi mentor bagi mata-mata baru juga merupakan ide yang bagus.

Tentunya semuanya kembali kepada pihak studio. Apabila film ketiga ini berhasil, tentunya bukan tidak mungkin mereka akan trus melanjutkan tren positif tersebut. Egerton juga berharap bahwa film Kingsman selanjutnya bisa lebih baik dari The Golden Circle.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.