Kami yakin awalnya (atau malah mungkin hingga tulisan ini diturunkan), banyak dari Geeks yang tidak terlalu menggubris perilisan film drama Perang Dunia 2 yang disutradarai oleh Julius Avery (Son of a Gun) ini. Ya kami tidak bisa menyalahkan.

Pasalnya gaung Overlord, tidaklah sebesar gaung rilisan November lainnya seperti Bohemian Rhapsody dan Fantastic Beasts: Crimes of Grindelwald. Belum lagi ketika menyaksikan trailer-nya Juli lalu, terlihat sekali bahwa film ini memiliki tampilan dan feel ala film kelas B atau B-Movie.

Namun ketika akhirnya dirilis di pekan ini, Overlord secara mengejutkan langsung menjadi bahan pembicaraan di seluruh media sosial. Saking hype-nya, kami yang tadinya enggan untuk menyaksikan filmnya, menjadi super ikutan tertarik. Dan untunglah kami ikut hanyut dengan hype gila-gilaan tersebut.

 


28 Days Later Bertemu Saving Private Ryan


Yap Geeks. Overlord adalah sleeper hit yang super menghibur. Tidak ada sama sekali momen dimana kami menjadi mengantuk binti bosan ketika menyaksikannya.

Pokoknya semenjak adegan pembuka yang menampilkan seluruh prajurit Amerika Serikat yang sedang bersiap dan diberi briefing untuk menghancurkan menara radio Jerman di sebuah gereja tua, film yang diproduseri oleh sineas top J.J Abrams (Super 8) ini langsung sukses menangkap mata kita.

Hal ini dikarenakan kemumpunian Avery dalam menampilkan suasana kelam nan depresif Perang Dunia 2 yang sangat khas itu. Selain itu ia juga sukses dalam mengarahkan seluruh aktornya agar mereka terlihat sangat natural dan real penampilannya. Dan memang terlihat sekali bahwa penampilan seluruh aktornya tak dibuat-buat.

Selain kemumpunian Avery, faktor tak kalah penting lainnya yang sukses mengkerenkan filmnya, tentu adalah konsep ceritanya sendiri. Siapa sangka bahwa genre PD 2 ala Saving Private Ryan (1998) bisa mix & match dengan genre zombie ala 28 Days Later (2002)? Well, Overlord berhasil membuktikannya.

 


Film Kelas B Dengan Sensasi Kelas A


Seperti yang dikatakan di pembuka, bahkan semenjak trailer perdananya dirilis, terlihat dan terasa sekali bahwa Overlord adalah film kelas B. Dan memang demikian Geeks. Namun bisa dikatakan film ini adalah film kelas B dengan budget kelas A.

Bukan budget saja. Seluruh produksi yang ditampilkan juga terasa hampir menyaingi Private Ryan dan 28 Days Later. Dan tentunya ini merupakan pujian yang keren banget untuk disematkan.

Oh ya, feel ini juga dipengaruhi dengan penampilam aktornya yang sangat total. Saking totalnya, kamipun menjadi sulit untuk memilih aktor mana yang paling bersinar disini. Pasalnya, semuanya sangat bersinar dengan peran mereka masing-masing.

Namun kalau harus memilh, maka kami memilih pemeran Privatel Boyce, Jovan Adepo (Mother!), Kopral Ford, Wyatt Russell (This is 40, 22 Jump Street) dan Dr. Wafner, Pilou Asbaek (Game of Thrones). Kisah latar masing-masing karakternya serta chemistry diantara ketiganya terlihat menarik dan mampu membuat kita terus terjaga hingga filmnya berakhir.

 


Elemen Zombie Hanya Sebagai Bumbu Penyedap


Seperti yang dikatakan, faktor utama yang membuat Overlord menjadi pembicaraan adalah keunikan film ini yang menampilkan elemen zombie di dalamnya. Memang secara plot, elemen ini masuk akal (tidak maksa). Dan tampilan make-up zombie-nya pun terlihat keren.

Tapi masalahnya disini, elemen penarik ini tidak terlalu dominan. Terlihat sekali bahwa Abrams dan Avery lebih ingin mengedepankan elemen war film. Tidak mengapa sih. Tapi menurut kami sayang saja bahwa faktor penjual utama filmnya, justru tidak terlalu begitu dikedepankan

Namun untungnya ketika zombie-zombie ditampilkan, sosok mahluk mati yang hidup lagi ini ditampilkan dengan sangat maksimal. Jadi ya pada akhirnya tidak terlalu terlihat merugi juga.

 


Film Penghilang Stres Yang Super Efektif


Pada akhirnya, Overlord adalah sebuah film drama perang dunia 2 dengan bumbu zombie yang sangat menghibur dan tentunya, sangat efektif dalam menghilangkan kepenatan yang sedang dirasakan.

Pokoknya selama mind-set Geeks untuk menyaksikan filmnya masih dalam rana tersebut, dijamin kalian akan merasa terpuaskan luar dalam apalagi, jika kalian fans berat genre zombie dan perang.

Namun, apabila mind-set / niat kalian adalah untuk menyaksikan suguhan film berkualitas kelas A, maka sebaiknya urungkan saja niat nonton film ini. Pasalnya film ini juga sangat aware kalau film mereka adalah film yang ditujukan untuk sekedar menghibur saja.

Terlepas bagaimanapun nantinya tanggapan Geeks dengan Overlord, dua hal yang pasti terlihat setelah menyaksikan film ini. Pertama, J.J Abrams lagi-lagi membuktikan mau film kelas A, B,C atau F sekalipun, si sineas kacamata ini tahu betul bagaimana memilih proyek film yang mampu memuaskan audiens-nya.

Kedua, film ini juga sukses menampilkan kemampuan keren Avery sebagai sutradara. Kalau di film “semi-kecil” seperti Overlord ini saja ia sudah bisa keren begini, bisa bayangkan kalau nantinya ia ditunjuk untuk menangani proyek hit seperti Star Wars atau MCU.

Well sebagai “tes pertama” untuk mengetahui jawaban tersebut, mari kita lihat saja bagaimana hasil kerjanya di remake Flash Gordon mendatang. Semoga saja bakalan sama kerennya seperti di Overlord ini.

TINJAUAN IKHTISAR
Storyline
Acting
Cinematography
Music Scoring
review-film-overlord-perang-dunia-2Terlepas bagaimanapun nantinya tanggapan Geeks dengan Overlord, dua hal yang pasti terlihat setelah menyaksikan film ini. Pertama, J.J Abrams lagi-lagi membuktikan mau film kelas A, B,C atau F sekalipun, si sineas kacamata ini tahu betul bagaimana memilih proyek film yang mampu memuaskan audiens-nya.