Sebuah game legendaris, Diablo, baru saja merilis judul terbarunya untuk platform mobile yaitu Diablo Immortal. Namun, ternyata perilisan game terbaru Diablo ini tidak mendapatkan reaksi yang positif dari para gamers. Sebaliknya, game ini justru memunculkan berbagai kritik pedas dan bahkan sempat menimbulkan perdebatan yang cukup panjang. Blizzard pun akhirnya angkat suara mengenai hal ini.

Dengan banyaknya banjiran kritik pedas dari para gamers, produser game Diablo 2, Mar Kern, mencuitkan tentang pandangan pribadinya dari situasi tersebut, khususnya bagaimana Blizzard tidak lagi mengerti apa keinginan dari para gamers tersebut. Dia menjelaskan kalau sudah sejak dahulu Blizzard merupakan perusahaan yang “gamer driven.” Dia juga mengekspresikan ketidakpuasannya dengan cara pihak studio menangani game tersebut.

Hal yang menjadi masalah bagi Kern adalah fakta bahwa Blizzard sepertinya menutup diri dari kritik. Dia menjelaskan berbagai hal yang mengganjal dirinya dari sebuah fakta yang menyebutkan kalau Blizzard sebenarnya sudah memperkirakan akan terjadi perdebatan yang panjang diantara para gamers tapi, mereka tidak memiliki rencana untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah tersebut. dia juga menyebutkan kalau pengembang dari game Blizzard sudah sangat kehilangan untuk tidak berinteraksi dengan para gamers.

Masalah tidak sinambungnya antara Blizzard dan para gamers mungkin akan memperpanjang catatan buruk Blizzard tentang bagaimana mereka merilis berbagai game mereka. Tidak ada konsumen yang 100% puas dengan sebuah produk tapi, masalah yang menyangkut dengan gim Diablo Immortal tidak terlalu banyak berhubungan dengan gamenya melainkan tentang bagaimana Blizzard mempresentasikan game tersebut kepada para penggemarnya. Blizzard membutuhkan jalan keluar untuk masalah ini dan menjadi pelajaran untuk berbagai game yang sedang dikembangkan kedepannya.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.