Venom adalah salah satu musuh terkuat Spider-Man. Hal ini sendiri dapat dibuktikan apabila sang symbiote tidak menjadi karakter anti-hero di dalam ceritanya sendiri. Ia memiliki semua kekuatan yang di dapatkan Spider-Man ketika digigit oleh laba-laba. Kekuatan super yang dimilikinya juga lebih hebat dari Spider-Man. Selain itu symbiote yang merasukinya memiliki beberapa kemampuan yang dapat melindungi sang pemilik: Eddie Brock.

Namun, bukan berarti Venom adalah karakter yang tidak memiliki kelemahan. Berkat kelemahan itu ia malah dapat dibunuh atau membuatnya terluka parah. Nah, di dalam artikel ini akan dijelaskan beberapa kelemahan yang dimiliki sang anti-hero, beserta bagaimana ia dapat dikalahkan oleh karakter selain Spider-Man.


Kelemahan Venom


 

Symbiote yang dimiliki Venom memiliki dua kelemahan: suara dan api. Suara yang keras dapat membuat symbiote menggeliat kesakitan. Hal inilah yang membuat Peter Parker menggunakan lonceng gereja untuk dapat membebaskan dirinya dari symbiote. Setelah terlepas, sang symbiote pada akhirnya menemukan induk baru di dalam Eddie Brock yang pada akhirnya melahirkan Venom.

Api juga menjadi salah satu senjata yang efektif untuk mengalahkan Venom. Dengan menggunakan api symbiote yang merasuki Venom dapat merasakan rasa sakit yang luar biasa. Meski tidak tersentuh oleh api, rasa takut terhadapnya seringkali dapat membuat sang symbiote panik dan membuat Venom mudah untuk diserang.

Dua kelemahan inilah yang seringkali membuat Venom dapat dikalahkan. Namun, rupanya kelemahan ini mulai menghilang acap kali generasi baru symbiote terlahir. Sebagai contoh Carnage, symbiote yang lahir dari Venom dan merasuki Cletus Kasady, lebih tahan terhadap api dan suara. Red Goblin, gabungan dari Carnage dan Green Goblin, tidak dapat dilukai dengan dua kelemahan tersebut.

Satu-satunya kelemahan dan senjata paling mematikan untuk mengalahkan symbiote Venom adalah symbiote lainnya, yakni Anti-Venom. Terlahir setelah Eddie Brock, yang menderita kanker, disembuhkan oleh Mister Negative. Sisa-sisa symbiote yang ada di dalam dirinya berubah, memberikannya kemampuan untuk membakar symbiote  lainnya sampai mati hanya dengan menyentuhnya.


Efek Adrenalin


 

Selama beberapa waktu, para pengarang komik di Marvel telah menciptakan sebuah fakta kalau symbiote membutuhkan adrenalin dari pemiliknya, untuk tetap hidup. Alasan kenapa symbiote memilih Eddie Brock dikarenakan tumor kanker di dalam otaknya menghasilkan banyak adrenalin. Sehingga bisa dibilang keduanya saling bergantung satu sama lain.

Oleh karena itulah di dalam komik serial Marvel Zombies, versi zombie Spider-Man dapat dengan mudah mengalahkan Venom. Hal ini dikarenakan sang pemilik, Eddie Brock, yang telah menjadi zombie. Meski cerita ini tidak secara eksplisit menyebutkan soal adrenalin, namun dari cerita yang telah dibentuk mengenai Venom hal ini menjadi masuk akal.


Angelo Fortunato


Ada perbedaan antara Spider-Man dan berbagai orang yang pernah menggunakan kostum symbiote Venom: mereka semua tidak memiliki kekuatan ketika terlepas dari sang symbiote. Sehingga mereka dapat dengan mudah dikalahkan atau rentan terkena serangan.

Hal inilah yang terjadi kepada Angelo Fortunato pada tahun 2005 dari serial Marvel Knights. Merasa muak dengan lemahnya sang pemilik, symbiote Venom langsung melepaskan dirinya dari pemilik barunya di tengah udara. Hal ini berujung kepada kematian Fortunato sementara sang symbiote sibuk mencari pemilik baru.


Amazing Spider-Man: Renew Your Vows


Renew Your Vows mengambil setting di alternate universe di mana Spider-Man dan Mary Jane Watson menikah dan memiliki seorang putri, bernama Annie May. Serial asli ini mengambil klimaks di mana Spider-Man bertarung dengan Venom di sebuah gudang yang terbakar.

Dengan kombinasi gedung yang terbakar dan runtuh, Spider-Man berhasil mengalahkan Venom. Namun, rupanya sang symbiote bertahan hidup dan kembali di dalam seri keduanya. Pada akhirnya ia berhasil dihancurkan dengan tembakan energi dari robot Goblin Mech.


Ultimate Venom


Sang symbiote memiliki konsep yang berbeda di dalam Ultimate Universe. Ia kini adalah kostum sintetis yang di desain untuk menyatu dengan pemakainya secara genetis. Kelemahannya di sini adalah listrik, bukan api dan suara. Oleh karena itulah Thor berhasil menghancurkannya di dalam komik Ultimates 3 dengan Mjolnir. Meski pada akhirnya terungkap bahwa symbiote tersebut adalah sebuah duplikasi robot yang dibuat oleh Ultron.

Ketika Miles Morales menjadi Spider-Man, ia sempat bertarung dengan Venom setelah kostum tersebut dicuri oleh seorang ilmuwan bernama Conrad Marcus. Morales berhasil mengalahkan Venom ini dengan kekuatan listrik dari kostumnya, sehingga membuat Marcus rentan terhadap peluru. Nasib sang symbiote sendiri tidak pernah diungkapkan.


Venom di dalam MC2 Universe


Sama seperti di dalam komik The Amazing Spider-Man: Renew Your Vows, MC2 Universe menampilkan dunia lain dari Marvel. Di dalam serial ini jabatan Spider-Man telah diambil alih oleh putri Peter Parker, May, atau dikenal sebagai Spider-Girl.

Symbiote Venom sendiri telah dijinakkan oleh Normie Osborn (Hobgoblin), cucu Norman Osborn dan putra dari Harry Osborn. Sang symbiote mengorbankan dirinya sendiri untuk menyelamatkan Spider-Girl dari serangan senjata supersonic dari Hobgoblin.


Melawan Black Bolt


Kelemahan dari Venom, yakni suara, adalah sebuah kelemahan yang fatal bila berhadapan dengan karakter yang memiliki suara super, seperti Black Bolt dari Inhumans. Di dalam dua cerita yang berbeda diperlihatkan bagaimana Black Bolt mengalahkan Venom dengan suaranya. Yang pertama di dalam Old Man Logan, di mana Black Bolt menyelamatkan Wolverine dan Hawkeye dari seekor Tyrannosaurus Rex yang terjangkit symbiote Venom dengan teriakannya.

Yang kedua adalah di dalam serial What If Vol 2 #4 yang menceritakan dunia lain. Di dalam dunia ini Peter Parker memutuskan untuk tidak menolak symbiote, sehingga Avengers terpaksa harus membunuhnya. Di dalam kasus ini Black Bolt juga menggunakan suaranya untuk menghancurkan sang symbiote.


Spider-Man 3


Sebelum mendapat filmnya sendiri, Venom tampil di dalam film live-action Spider-Man 3 karya Sam Raimi. Eddie Brock di dalam versi Spider-Man 3 juga mendapatkan symbiote Venom sama seperti di dalam versi komiknya. Di dalam film ini Venom bekerja sama dengan Sandman untuk mengalahkan Spider-Man. Namun, berkat bantuan Harry Osborne, Spider-Man dapat mengalahkan Venom dan Sandman.

Dengan kelemahan suara yang diketahuinya, Spider-Man membuat sebuah senjata supersonik tradisional untuk memisahkan Venom dari Eddy Brock. Peter Parker kemudian melemparkan bom labu Hobgoblin ke dalam symbiote. Eddie Brock masih berusaha untuk menyatu kembali dengan sang symbiote, namun akhirnya tewas bersama dengan symbiote tersebut.


Hulk and the Agents of S.M.A.S.H.


Venom tampil di dalam serial animasi dengan bintang utama Hulk ini. Ia mendapat kekuatan tambahan dari radiasi sinar gamma, yang menyebabkan Bruce Banner menjadi Hulk. Hulk dan timnya berhasl mengalahkan sang “Gamma Venom” dengan memukul bel raksasa sehingga mengeluarkan suara yang sangat keras.

Masih belum diketahui apakah Venom mati dengan serangan ini, namun yang jelas ia berhasil dilumpuhkan.