Kalau kita pikir-pikir lagi, sungguh sangat “gila” biopik mengenai band Rock N’ Roll legendaris Inggris ini bisa sampai terealisasikan. Bagaimana tidak? Seperti kita tahu, proyek film biopik Queen ini sudah lebih dari 1 dekade dalam pengembangan.

Dan dalam kurun waktu tersebut, berbagai macam drama dan hambatan mewarnai disana-sini. Mulai dari Sacha Baron Cohen (Bruno, Borat) yang visi sekaligus keinginannya untuk memerankan sang frontman, Freddie Mercury tak terelaisasikan hingga behind the scene kacau balau yang mewarnai proses syutingnya (baca: Bryan Singer dipecat).

Melihat segala kekacauan tersebut, sekali lagi tak heran apabila banyak orang yang hingga saat ini merasa takjub dan tak percaya proyek film Bohemian Rhapsody dapat terealisasikan.

Namun pada akhirnya, film ini dirilis dan yang dapat kami katakan, merupakan keputusan yang sangat tepat ketika pihak 20th Century FOX dan tim memutuskan untuk terus laju terlepas kekacauan / drama yang mewarnai tersebut.

 


Kisah Biografi Yang Enak Diikuti Alurnya


Yap. Dengan kata lainnya lagi disini, Bohemian Rhapsody adalah film biopik yang sangat enjoyable.

Telebih, apabila Geeks pada dasarnya adalah fanboy band flamboyan ini. Memang film ini hanyalah berfokus pada perjalanan awal Queen yang awalnya adalah band super bangkrut hingga memukau audiens melalui penampilan keren mereka di event Live Aid 1985.

Tapi kerennya, Singer (X-Men) dan sutradara pengganti, Dexter Fletcher (Eddie the Eagle), mampu mengolah tatanan adegan demi adegannya dengan sangat baik.

Dibuka dengan bangunnya Freddie (Rami Malek) untuk bersiap menuju konser pengubah hidup diri dan bandnya, kemudian dilanjutkan dengan flashback si Freddie muda di awal 70, keduanya sukses menampilkan adegan demi adegannya dengan sangat rapih.

Kerapihan yang ditampilkan Singer & Fletcher ini, juga didukung oleh naskah yang juga tidak kalah rapihnya yang ditulis oleh Anthony McCarten (The theory of Everything) yang akhirnya, membuat kita menjadi enjoy dalam mengikuti (lebih tepatnya sih mempelajari) sejarah perjalanan Freddie dan band ini.

 


Tidak Terlalu Akurat Sejarahnya


Namun terlepas alurnya yang enak diikuti tersebut, mungkin bagi Geeks yang fanboy band ini, akan merasa sedikit lumayan kecewa dengan ketidakakuratan tampilan kisah biografinya. Dan bisa dikatakan lumayan banyak ketidakuratannya.

Seperti salah satunya adalah ketika adegan gitaris Brian May (Gwilym Lee) mengajak seluruh rekan band-nya di studio untuk menciptakan bunyi injakan kedua kaki dan tepukan kedua tangan yang nantinya akan menjadi tepukan ikonik di lagu “We Will Rock You” (1977) itu.

Ketidak akuratan disini tentunya adalah tampilan Malek sebagai Freddie dan Ben Hardy (X-Men: Apocalypse) sebagai drumer Roger Taylor. Pasalnya di era penciptaan lagu tersebut, Freddie kenyataannya belum memiliki kumis dan berambut pendek. Selain itu, Taylor di era ini rambutnya sudah pendek.

Selain ketidakakuratan tersebut, kami yakin sekali bahwa seluruh plot antara Freddie dan kekasih wanita sepanjang hidupnya, Mary Austin (Lucy Boynton) juga tidak sepenuhnya semanis dan sepahit seperti yang ditampilkan. Tapi untungnya, ketidakakuratan ini, tidaklah lantas membuat kenikmatan menonton menjadi melempem.

 


Film Freddie Mercury Ketimbang Queen


Selain ketidakakuratan re-kreasi adegan / timeline tersebut, mungkin aspek negatif lainnya yang sangat terlihat di film ini adalah film ini yang lebih terlihat bagaikan film mengenai Freddie ketimbang Queen.

Memang. Freddie dan Queen bagaikan air dan makanan alias, sosoknya tidak bisa dipisahkan sama sekali. Tapi, kalau Geeks masih ingat, baik pihak FOX, cast dan bahkan sosok Roger Taylor dan Brian May asli, kerap mengatakan kalau film ini adalah film mengenai Queen.

Alias, film ini akan berfokus pada perjalanan Queen dari sebelum sukses hingga menjelang hari H Live Aid 1985. Oke, film ini menepati  janjinya. Tapi ironisnya, tetap saja pada akhirnya, kehidupan Freddie lebih banyak disorot. Sekali lagi kami tidak mengatakan itu hal yang salah.

Tapi mengingat janji yang sudah dijanjikan sebelumnya, seharusnya film ini bisa lebih berimbang lagi dalam pembagian porsi tiap-tiap karakter dan kisahnya.

 


Rami Malek Adalah Freddie Bangkt dari Kubur


Untungnya kekurangan tersebut tertutupi oleh penampilan seluruh cast-nya yang bisa dikatakan sukses banget menjadi karakter yang mereka perankan. Dan dari semua, adalah Malek yang benar-benar mencuri perhatian dari awal hingga akhir.

Menyaksikan dirinya baik transformasi fisiknya maupun aktingnya baik ketika memerankan Freddie muda atau paruh baya, benar-benar seperti melihat sosok Freddie yang bangkit dari kubur. Freddie oops sori Malek, sukses menampilkan ke-flamboyanan sekaligus kerapuhan Freddie.

Freddie seperti kita tahu adalah pribadi super tertutup, pemalu dan hanya rekan terdekat dan keluarganya yang mengetahuinya. Namun ketika di panggung, ia menjadi sosok yang sangat berbeda 180 derajat. Malek sekali lagi sangat berhasil dalam menampilkan jangkauan perbedaan yang ditampilkan tersebut.

Tanpa penampilannya yang brilian sebagai Freddie, kami yakin sekali film ini tidaklah akan sekeren seperti yang telah ditampilkan.

Jadi janganlah heran sama sekali apabila di penghargaan Oscar 2019 mendatang, Malek sukses dinominasikan sebagai salah satu aktor terbaik dan bukan tidak mungkin, ia akan membawa pulang penghargaannya.

 


Biopik Wajib Tonton Bagi Seluruh Fans Queen


Pada akhirnya, terlepas ketidakuratan sejarah dan beberapa flaws lainnya, Bohemian Rhapsody adalah sebuah film biopik Queen yang sangat enjoyable dan tentunya sangat memuaskan seluruh fans band ini.

Bahkan bisa dikatakan non-fans pun dijamin akan menyukai filmnya. Singer, Fletcher, FOX dan band ini sendiri, dipastikan akan merasa super bangga dengan pencapaian keren yang dicapai oleh proyek super ambisius ini. Film ini tidak hanya sukses menenunjukkan ke kita bahwa sosok Freddie dan band ini adalah juara Rock N’ Roll dunia.

Lebih dari itu, Bohemian Rhapsody juga sukses menunjukkan bahwa terlepas seluruh drama behind the scene yang terjadi, film ini (khususnya Singer) tetaplah pada akhirnya, keluar sebagai sosok juara dalam hidup yang sangat keras ini.

Jadi bagi kamu yang fans Queen yang belum menyaksikan Bohemian Rhapsody, tunggu apalagi? Langsung saja deh tancap gas ke bioskop terdekat dan rasakan keajaiban dari seorang forntman terbaik sepanjang masa ini.

TINJAUAN IKHTISAR
Storyline
Acting
Cinematography
Music Scoring
review-bohemian-rhapsodyJadi bagi kamu yang fans Queen yang belum menyaksikan Bohemian Rhapsody, tunggu apalagi? Langsung saja deh tancap gas ke bioskop terdekat dan rasakan keajaiban dari seorang forntman terbaik sepanjang masa ini.