Setelah sebelumnya muncul di film Spider-Man 3, Sony “berhasil” membuat film solo Venom tampil di layar lebar. Yang berbeda adalah Venom kali ini tampil tanpa logo ikonik yang ada di dadanya. Ruben Fleischer sudah memberikan alasannya tapi, dalam film sekuelnya kesempatan untuk Venom tampil seperti apa yang ada di dalam komiknya sangat terbuka lebar.

Banyak pihak (dan juga fans) yang beranggapan kalau rasanya ada sesuatu yang kurang dari Venom tanpa mengenakan logo ikonik putih di dadanya. Selain itu juga banyak yang protes karena, tidak ada sosok Spider-Man yang muncul di dalam film. Namun, berbicara tentang logo yang ada di dada Venom, perlu ditegaskan bahwa Venom tidak mendapatkan logo tersebut dari Spider-Man.


Logo Venom Bukan Milik Spider-Man


Sebelum berbicara lebih jauh, sejenak kita kembali ke dua dekade yang lalu saat komik Spider-Man pertama kali dibuat. Tahukah Geeks logo laba-laba putih dan kostum hitam merupakan ide dari seorang fans? Di tahun 1982, Randy Schueller, seorang penggemar komik Marvel mengirimkan idenya untuk cerita Spider-Man yaitu Spidey menggunakan kostum hitam dan logo laba-laba merah, yang terbuat dari molekul yang tidak stabil. Kostum tersebut lebih dari sekedar kain, kostum tersebut bisa mengatur segala kebutuhan Peter juga bisa meningkatkan kekuatannya. Kepala Edtior Marvel saat itu, Jim Shooter, akhirnya membeli ide tersebut.

Butuh beberapa tahun untuk kostum hitam dengan logo putih tersebut tampil di buku komik. Kostum tersebut tampil dalam komik Secret Wars #8. Namun, sebelum tampil di komik Secret Wars, sebenarnya kostum tersebut sudah muncul di beberapa komik seperti Marvel Age #12 dan Amazing Spider-Man #252. Saat komik Amazing Spider-Man masih berlanjut, Tom DeFalco dan Ron Frenz akhirnya memberikan informasi tentang kostum hitam tersebut. Dan jika kalian pernah menonton film Spider-Man 3, itulah kurang lebih cerita origin yang diceritakan oleh kedua kreator tersebut. Yang membedakan adalah di komiknya, Peter dibantu oleh Fantastic Four untuk melepaskan symbiote yang ada di tubuhnya. Akhirnya symbiote tersebut menemukan inang barunya yaitu Eddie Brock.

Marvel juga seolah ingin memberikan pesan kalau Eddie Brock adalah symbiote Venom yang paling pas diantara lainnya. Eddie juga sempat menggunakan kostum yang sama dengan Peter. Hal itulah yang membuat sebagian besar para fans memiliki anggapan kalau logo yang ada di dada Venom merupakan logo milik Spider-Man, padahal faktanya adalah bukan. Buat sebagian fans yang sudah tahu tentang origin ini, mereka sudah tidak kaget dengan tidak adanya logo ikonik tersebut karena, tidak ada Spider-Man di dalam film tersebut. Sehingga masuk akal jika Fleischer tidak menampilkan logo tersebut.

Tapi, perlu diingat kalau apa yang disampaikan diatas adalah cerita origin dari versi awal. Dalam beberapa tahun terakhir, cerita origin tentang symbiotes sudah beberapa kali dirubah sebagai bagian dari cerita yang lebih besar, lebih fantastik, dan juga lebih epic.


Logo Venom Adalah Logo Leluhur Symbiotes


Bisa dipahami kalau para fans Spider-Man tidak puas dan kecewa dengan perubahan cerita origin dari symbiotes versi modern. Para fans dan pembuat film pun benar tentang logo Venom yang mirip dengan logo Spider-Man. Tapi, komik Venom akhirnya mampu untuk meluruskan faktual yang salah tentang logo ini yang sudah berlangsung dalam beberapa tahun belakangan. Di komik reboot Venom edisi terbaru, mereka akhirnya membuka cerita origin yang sebenarnya dari para symbiotes. Mereka adalah hasil cipta dari sebuah dewa tua yang sudah muncul miliaran tahun yang lalu. Sebuah dewa kuno bernama Knull yang menciptakan para symbiotes sebagai sebuah senjata. Dan juga sebuah dewa kuno yang menjadi simbol yang menempel di dada Venom.

Jadi, tidak menghadirkan sosok Spider-Man ke dalam film origin Venom rasanya tidak akan memberikan dampak yang terlalu besar untuk logo yang ada di dadanya.


Knull, Dewa Para Symbiotes


Komik reboot Venom karya Donny Cates dan Ryan Stegman, sudah memberikan perubahan yang signifikan bagi sisi kosmik dari sejarah komik Marvel. Mereka berani mengungkapkan cerita origin asli dari para symbiotes dan juga pencipta mereka, salah satu dewa tua dari Marvel universe.

Sebelum makhluk Celestial muncul dan menguasai universe, ada sebuah tempat bernama the Abyss. Disana Knull menjadi penguasa dan untuk melawan balik, Knull menciptakan sebuah pedang yang berasal dari makhluk ciptannya, Black Abyss untuk membunuh salah satu makhluk Celestial. Pedang ini menjadi symbiote pertama, yang kemudian digunakan oleh Knull untuk menguasai universe tersebut.

Itulah cerita yang disampaikan dalam komik Venom #4, ketika sebuah symbiote naga kuno muncul dari sebuah penyimpanan milik  S.H.I.E.L.D. untuk meneror kota New York. Saat Eddie menantang makhluk tersebut, symbiote tersebut mengungkapkan kalau inangnya adalah Knull sendiri, dalam bentuk seorang manusia dengan wajah yang pucat dan dengan balutan armor symbiote. Di dadanya ada sebuah simbol Venom yang kita kenal. Namun, yang berbeda adalah logo tersebut memiliki ekor sebuah naga yang bersayap.

Ketika cerita yang menghubungkan Knull dengan jutaan symbiotes yang dia ciptakan dipotong, mereka menemukan seorang inang baru, dan berhasil memenjarakan Knull. Rencana tersebut berhasil dan selama ribuan tahun para symbiotes lupa dengan kehadiran Knull.  Tapi, ketika Knull mencoba untuk kembali menghubungkan antara kekuatannya dengan symbiote milik Eddie, sebuah logo baru pun muncul, membuka ingatan penuh dan kekuatan barunya, termasuk mengingat tujuan awal dari logo Venom, yang memiliki koneksi dengan logo milik Knull.


Munculnya Carnage Bisa Memberikan Venom Logonya


Buat Geeks yang sudah menonton filmnya, pastinya sudah tahu kalau di post-credit scene film tersebut mereka mencoba untuk memberikan pesan kalau ada kemungkinan Carnage yang akan diperankan oleh Woody Harrelson muncul di Venom 2. Cletus Kasady alias Carnage menjadi seorang symbiote pembunuh berantai ketika symbiote miliknya “melahirkan” symbiote lain tanpa sepengetahuan Eddie. Symbiote tersebut kemudian bersatu dengan Cletus.

Dalam komiknya, kemunculan yang mengejutkan ini membuat sebuah chapter baru dalam sejarah Venom dan para fans pun berharap mereka akan mendapatkan hal yang sama di filmnya. Tapi, pasti sebagian dari para fans juga berharap kalau Venom 2 akan memberikan cerita yang lebih besar lagi untuk kedua symbiote tersebut dan juga memberikan cerita tentang berbagai symbiote lain.

Tentunya kita tidak film sekuel tersebut tidak perlu terlalu membuat ceritanya menjadi rumit dan sulit untuk dipahami terkait dengan detail dari sejarah ataupun kemunculan Knull di film tersebut. Cukup dengan cerita tentang apa arti logo tersebut. Para fans yang ingin Venom muncul dengan logo ikoniknya tersebut pun akan senang dan juga hal tersebut bisa menghubungkan dengan cerita origin Venom, bukan versi Spider-Man yang dipercaya banyak fans. So, who need Spider-Man anyway when we have venom and all the symbiotes origin story. And don’t forget their ancient God.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.