Dalam acara tahunan San Diego Comic Con kemarin, Sony Pictures merilis sebuah extended trailer dari film terbaru mereka, Venom, yang hanya bisa disaksikan eksklusif oleh para penonton yang hadir di panel Sony. Dalam trailer yang pertama, para fans diberikan sebuah “klarifikasi” bahwa Tom Hardy yang memerankan sosok Eddie Brock adalah manusia dibalik sosok Venom.

Dan pada trailer kedua kemarin, kita diperlihatkan satu karakter lain, yang akan menjadi villain utama di film ini, yaitu Carlton Drake, pemimpin yayasan kemanusiaan yang diperankan oleh Riz Ahmed. Drake ternyata bukan hanya seorang pemimpin yayasan kemanusiaan saja. Dia juga merupakan otak dibalik sebuah eksperimen, yang menggabungkan antara symbiote dan manusia. Eddie adalah salah satu pasiennya. Tapi, Drake kemudian juga mencoba hal tersebut kepada tubuhnya dan akhirnya Drake pun memiliki symbiote bernama Riot.


Siapa Riot?


Nama Riot yang akan menjadi villain utama di film ini benar-benar mengejutkan banyak fans dari Spider-Man dan Venom. Kebanyakan dari mereka, justru menunggu villain lain yaitu Carnage. Carnage sendiri merupakan symbiote kedua yang paling populer di komik. Untuk lebih mengerti tentang Riot, kita harus terlebih dahulu mengerti tentang yayasan kemanusiaan yang dikepalai oleh Drake Carlton.

Penulis dan co-creator dari komik Venom, David Michelinie, membawa yayasan kemanusiaan (Life Foundation) tersebut dari komik Amazing Spider-Man ke series pertama milik Venom, Venom: Lethal Protector. Disitulah David dan artist komik Venom, Ron Lim, menciptakan Riot dan juga berbagai saudaranya yang muncul dalam komik Venom: Lethal Protection #4.

Life Foundation sendiri merupakan sebuah grup elit yang berisikan para korban selamat dari perang dingin, dan percaya bahwa perang dingin bisa membawa kehancuran kepada dunia ini. untuk menghindari takdir tersebut, mereka menciptakan berbagai skema rencana demi selamat dari serangan nuklir dan membangun kembali masyarakat setelahnya. Elitsme dan gelar yang disandang, adalah motivasi yang membawa mereka untuk hanya melindungi orang-orang yang benar-benar kaya saat kejadian berlangsung.

Carlton Drake sadar bahwa ketika tidak ada lagi manusia yang selamat selain para grup tersebut, dan juga tidak adanya pasukan kemanan yang selamat, dia pun mencoba untuk membuat duplikat dari symbiote Venom, yang mampu dikendalikan oleh para anggota yang ada di organisasinya. Dia menangkap Venom dan memaksa untuk menghasilkan lima bibit symbiote lain, seperti Carnage, yang nantinya akan menjadi pasukan symbiote mereka dan menyatu dengan orang-orang lainnya.

Lima symbiote hasil dari duplikasi Venom adalah Lasher, Phage, Agony, dan Scream. Masing-masing symbiote baru tersebut memiliki penampilan yang unik dan hanya Riot yang memiliki penampilan seperti pendahulunya yaitu Venom, dengan tubuhnya yang dibaluti dengan warna hitam. Riot bersatu dengan satuan pengamanan Trevor Cole dan bersama yang lain, Riot kemudian menciptakan kekacauan di San Fransisco sampai mereka dihentikan dan dibunuh oleh Spider-Man dan Venom.


Masa lalu Riot


Dalam kisah buku komik, mereka sadar bahwa bukan Riot atau Trevor Cole yang sebenarnya terbunuh dalam pertarungan melawan Venom dan Spider-Man. Semua symbiote milik Life Foundation selamat. Tapi, kini mereka khawatir tentang masa depan mereka. Mereka khawatir tentang bagaimana mereka mengontrol dan mengambil alih kendali dari symbiote tersebut. Bersama-sama Life Foundation mencoba untuk mencari Eddie Brock, untuk meminta pertolongannya tentang bagaimana supaya menyeimbangkan antara symbiote dan inangnya. Tapi, Brock malah memberikan jawaban lain.

Brock berubah menjadi paranoid dan meyakinkan mereka bahwa symbiote tersebut tidak pernah memiliki keinginan yang baik. Saat mereka masih terus mencoba untuk mencari “ayah” mereka untuk meminta bantuan, para symbiote milik Life Foundation banyak yang tewas akibat dibunuh dengan menggunakan senjata sonic. Setelah dilakukan penyelidikan, kemudian akhirnya Riot mengetahui siapa yang membunuh para symbiote tersebut.

Scream adalah symbiote yang membunuh para saudaranya tersebut. Scream memiliki kemampuan rahasia yaitu mampu menciptakan sebuah pedang besar yang mampu untuk memotong tubuh dari symbiotes. Scream melakukan hal ini karena, memiliki ketidak stabilan mental yang sama dengan para symbiote lain yang menuntunnya untuk mulai membunuh siapa saja. Riot mencoba untuk menghentikan Scream namun gagal dan akhirnya mati.

Serangan tersebut berhasil menghentikan Riot dan membunuh inangnya yaitu Trevor Cole tapi, gagal untuk membunuh symbiotenya. Riot dan seluruh symbiotes di Life Foundation terkunci dan kemudian membentuk sebuah form baru yang disebut Hybrid. Sayangnya, Hybrid juga mengalami nasib yang serupa sehingga harus mati.


Lalu, Dimana Riot Sekarang?


Symbiotes lebih sulit dibunuh dibandingkan dengan inangnya, dan Riot kembali selamat dari serang Scream. Dia diketahui masih aktif muncul dalam miniseries Carnage U.S.A., tanpa seorang inang. Sebuah grup rahasia milik pemerintah memanfaatkan keadaan yang sedang dialami oleh Life Foundation ini untuk digunakan kepada para pasukannya. Riot dan seluruh symbiotes dari Life Foundation membantu untuk mengentikan ancaman dari Carnage, yang terus berkembang dan melakukan replikasi dirinya secara cepat.

Riot terakhir kali muncul saat membantu mengalahkan Carnage untuk yang kedua kalinya, kali ini Riot dibantu oleh sang anti-hero Deadpool, setelah penjara tempat pasukan rahasia pemerintah tersebut hancur. Di akhir cerita, Deadpool membiarkan para symbiotes milik Life Foundation pergi, dengan maksud agar kembali ke organisasi mereka. Tetapi, mereka tidak terlihat kembali dan bisa saja berada di cerita Marvel Comics lain saat ini.

Riot saat ini resmi menjadi villain utama dalam film Venom. Maka, bukan tidak mungkin kalau saudaranya yang lain akan muncul. Hal ini juga bisa membuka kesempatan untuk symbiote-symbiote milik Life Foundation lain untuk bisa muncul di dalam film. Dalam rumor sebelumnya, Woody Harrelson dikabarkan akan muncul sebagai cameo di dalam film tersebut dan akan mulai muncul sepenuhnya di film sekuel Venom nanti.

 

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.