Pertengahan tahun 2017 kemarin , Marvel berkolaborasi dengan Sony Pictures tidak ketinggalan untuk menghadirkan satu lagi film reboot dari Spider-Man yaitu “Spider-Man : Homecoming” untuk melengkapi jajaran film phase 3 di Marvel Cinematic Universe. Keputusan yang tepat dilakukan oleh Sony untuk memasukan friendly neighborhood melebur kedalam linimasa Marvel Cinematic Universe setelah sebelumnya hak pembuatan film Spider-Man ini hanya di pegang oleh satu studio yaitu Sony.

Pasca event Civil War, Peter terus menantikan kesempatan untuk bisa ikut serta dengan Avengers. Saat Tony Stark mencoba membawa Peter kembali ke kehidupan asalnya, Peter berinisiatif unjuk gigi agar Tony mau mengikut sertakannya kembali ke Avengers. Tapi aksi heroik Peter membuat hubungan sosial dan pendidikannya bermasalah. Persoalannya pun bertambah saat aksinya membuat dia berurusan dengan Vulture, penjahat berbahaya dengan teknologi pakaian terbang dari teknologi Chitauri.

Dihilangkannya cerita mengenai bagaimana Peter mendapat kekuatan supernya atau bagaimana meninggalnya paman Ben membuat alur cerita sangat berbeda dari film sebelumnya. Hal itu dirasa mampu memberikan sebuah hal baru yang lebih fresh dan ringan mengingat dua versi Spiderman sebelumnya berkiblat pada ‘origin story’ Spiderman. Meskipun begitu, tidak menghilangkan esensi dari cerita aslinya dan tidak merubah ciri khas Spiderman itu sendiri.

Namun sayangnya keinginan memberi atmosfir baru di film reboot ini membawa keenam penulis bersama Jon Watts terjebak pada keklisean humor film remaja. lelucon yang disampaikan terasa hambar dan berdampak menghilangkan ciri khas humor Marvel. Sementara itu Tom Holland menunaikan tugasnya dengan baik untuk membentuk karakter Peter Parker. ia mampu menjelma menjadi sosok remaja canggung yang memiliki kecerdasaan diatas rata rata, yang juga punya masalah dalam hal berinteraksi sosial. Holland seperti dilahirkan untuk Peter Parker, ia dapat membawa karakter Peter lebih mudah menyatu dalam kehidupan remaja dibanding Tobey ataupun Garfield. Michael Keaton juga tampil mengerikan ketika memerankan Vulture yang muncul dengan banyak gadget canggih termasuk sayap robotik anti pelurunya. Menurut kami, Vulture menjadi villain dengan motivasi penjahat yang paling reasonable dibanding villain di film marvel kebanyakan. Efek CGI difilm ini tergolong biasa saja di tahun 2017. malah dibeberapa adegan ketika Tony dan Peter sedang berbincang diatas gedung misalnya, efek CGI yang ditampilkan bahkan berakhir dengan tidak terlalu mulus.

Angka 3 dari 5 sepertinya layak diberikan untuk film ini. Tiga belas tahun terhitung setelah film Spiderman pertama muncul, reboot terbaru dari Spiderman ini terlepas dari segala kekurangannya, mampu menyuntikkan kesegaran baru untuk mitologi Spidey. cerita set up yang baru dan ringan, Tokoh-tokoh yang luar biasa, menjadikan Spiderman: Homecoming merupakan salah satu film Spiderman terbaik sehingga tidak boleh dilewatkan begitu saja.

 

 

Restu
https://www.greenscene.co.id/author/restuprawira/