Dengan konsep franchise dan juga cinematic universe yang sedang “laku” di dunia industry film, membuat rumah produksi besar Warner Bros. juga tidak mau ketinggalan hype tersebut. Bedanya jika yang lain merupakan superhero atau sekedar film biasa, WB yang bekerja sama dengan Legendary, menciptakan cinematic universe tentang dunia monster. Hal ini dimulai dari film reboot Godzilla garapan Gareth Edwards di tahun 2014. Kesuksesan film tersebut membuka jalan untuk melakukan crossover dengan Kong.

Entertainment Weekly memperlihatkan dua gambar first look dari film yang Godzilla yang akan rilis pada tahun depan, Godzilla : King of the Monsters. Gambar pertama memperlihatkan bagaimana monster raksasa tersebut “menerangi” cahay dengan atomic breath. Gambar kedua menunjukan tokoh utama manusia yang ada di film ini, Brown dan Farmiga. Farmiga adalah ilmuwan dari organisasi Monarch dan Brown adalah anak perempuannya. Mereka diculik oleh sebuah organisasi misterius. Simak gambar-gambarnya di bawah ya Geeks !

Atomic breath yang diperlihatkan pada gambar pertama bisa jadi merupakan tanda bagi para monster lainnya untuk bergabung dengan Godzilla. King Ghidorah, Mothra, dan Rodan dijadwalkan akan hadir juga di film ini. Dengan hal tersebut kita akan disuguhkan pertarungan masif Godzilla dan beberapa monster lainnya. Selain itu juga kita akan melihat pertarungan yang paling dinanti-nanti yaitu antara Godzilla dan Kong.

Melalui gambar di atas juga kita diberitahu bahwa peran dari Brown bukanlah berusia sebelas tahun, seperti yang dirumorkan sebelumnya. Film Godzilla “ King of the Monsters sudah mengkonfirmasi akan tampil di acara tahunan San Diego Comic Con. Trailer filmnya sendiri kemungkinan akan diperlihatkan di acara tersebut meskipun, bila pihak WB dan Legendary tidak merilis trailernya, setidaknya kita bisa mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai film ini.

Hampir seluruh pemain yang ada di film ini merupakan para cast baru. Tapi, Ken Watanabe dan Sally Watanabe akan kembali muncul di film ini. di film Godzilla karya Gareth Edwards, Ken Watanabe berperan sebagai ilmuwan Monarch, Dr. Ishiro Serizawa dan Sally akan berperan sebagai Dr. Viviene Graham. Aaron Taylor Johnson dan Elizabeth Olsen tidak akan kembali di sekuel ini.


Sinopsis Godzilla : King of Monster


Jalan cerita dari film menurut sang sutradara, Michael Dougherty, akan dimulai lima tahun setelah kejadian di film Godzilla sebelumnya. Orang-orang masih dalam kondisi waspada, bila Godzilla kembali menyerang. “dunia bereaksi kepada Godzilla dengan cara yang sama kita akan beraksi kepada berbagai insiden yang mengerikan, yaitu overreacting,” ujar Dougherty kepada Entertainment Weekly.

Orang -orang masih diliputi ketakutan setelah  MUTO (Massive Unidentified Terrestrial Organism) ternyata ada. Selama lima tahun tersebut tidak ada tanda-tanda kalau Godzilla akan kembali, “tapi ada ketakutan dan spekulasi yang tidak ada akhirnya tentang apakah dia (Godzilla) adalah satu-satunya monster diluar sana atau kita sedang terancam oleh makhluk lain seperti ini.” lanjut Dougherty. Dan menurut sang sutradara, jawabannya adalah memang ada makhluk lain yang akan muncul, yaitu Kong.

Film Kong : Skull Island sebelumnya sudah membangun sebuah cerita, bahwa ada monster yang lebih besar dan lebih masif lagi ukurannya yang tersembunyi di dunia ini. diantara monster-monster yang sudah disebutkan, Geeks pasti akan terkejut bila mengetahui bahwa Rodan bisa dibilang adalah teman bagi Godzilla. “Rodan sudah menjadi seperti sebuah karakter sidekick tapi, aku selalu memiliki tempat khusus untuknya. Dalam banyak cara dia lebih kuat daripada Godzilla. Dia seperti A-bomb dengan sayap. Aku pikir kita sudah memberikan dia yang terbaik.”

Dalam film Godzilla garapan Gareth Edwards, sebuah organisasi bernama Monarch, sudah menyimpan rahasia bahwa monster raksasa memang benar-benar ada sejak pertama kali ditemukan, setelah perang dunia kedua tepatnya pada 1946. Di film Kong : Skull Island, kita diberi informasi lebih detil mengenai sejarah dan berbagai hal lain dari organisasi ini. Dalam film Skull Island juga kita diceritakan, orang-orang memang sengaja tidak diberitahukan mengenai informasi ini oleh Monarch dan mereka pun akhirnya menghilang.

Apa yang dilakukan oleh Dougherty dalam membangun cerita di film King of the Monsters ini bisa dibilang sangat cerdas. Para penonton dibuat untuk berandai-andai, bagaimana orang-orang akan merespon dengan penemuan bahwa MUTO memang benar ada dan sangat mengerikannya hal tersebut buat para penduduk bumi. King of the Monsters seharusnya bisa menjadi keuntungan besar  dengan pengetahuan dari Dougherty yang sudah banyak membuat film seperti ini, ketika film ini dibangun franchisenya.

Film ini juga akan menjadi jembatan untuk tiga film, Godzilla di tahun 2014, Kong : Skull Island, dan film pertarungan sengit Godzilla melawan Kong, Godzilla vs Kong yang akan dirilis pada 2020 mendatang. Jadi, film ini bukan hanya menjadi sebuah film biasa tentang orang-orang yang mengetahui kalau monsters memang ada. Dengan Monarch yang akan menjadi pusat cerita, rasanya tidak akan terlalu sulit untuk memenuhi “kebutuhan” franchise.

Godzilla merupakan sebuah karakter ikonik yang dimiliki oleh franchise Toho. Selain cerita yang baru, yang lebih memperlihatkan sisi ketakutan manusia terhadap monster, setiap film tentang Godzilla selalu terdapat bagian untuk “menghormati” terhadap film aslinya dahulu. Film garapan Gareth Edwards di tahun 2014 lalu, penuh dengan berbagai Easter Eggs, seperti organisasi Monarch yang didirikan ketika mereka mencoba untuk membunuh Godzilla, dengan melakukan hujan bom nuklir di tahun 1954 (sama ketika film pertama Godzilla dirilis).

Michael Dougherty pun melakukan hal yang serupa, untuk melalukan penghormatan terhadap pendahulunya di film ini. dia bahkan memberikan bocoran refensinya di akun Twitter miliknya. Jadi, bagaimana Geeks, sudah siap untuk melihat pertarungan monster, antara Godzilla dengan monster lain? Tunggu Maret tahun depan ya !

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.