Magneto bukanlah seorang karakter antagonis yang berniat menghancurkan umat manusia tanpa alasan apapun. Kebenciannya atas umat manusia berasal dari latar belakangnya yang tragis. Ia adalah seorang keturunan Yahudi bernama Max Eisenhardt yang menjadi korban Holocaust, yakni aksi genosida yang dilakukan oleh negara Jerman selama pemerintahan Nazi. Kedua orangtuanya menjadi korban dari aksi kekejaman Nazi, namun berkat pengorbanan ayahnya, Max remaja dapat bertahan hidup.

Pengalaman pahit masa kecilnya inilah yang membentuk pandangan hidupnya. Ia kemudian mengganti namanya menjadi Erik Magnus Lehnsherr dan bertemu sekaligus bersahabat dengan Charles Xavier. Perbedaan pandangan atas nasib para mutan membuat kedua sahabat inilah yang membuat mereka terlibat dalam pusaran konflik yang tiada akhir.

Karakterisasi yang dalam, desain yang keren, serta kekuatan yang dahsyat inilah yang membuat Magneto menjadi salah satu antagonis populer sepanjang sejarah Marvel Universe. Ada banyak jalan cerita yang fokus untuk membahas karakter ini. Di dalam artikel ini akan dibahas lima cerita terbaik Magneto yang pernah dibuat oleh Marvel di dalam komik X-Men. Baca terus artikel ini untuk mengetahuinya.


  1. House of M

Ketika Scarlet Witch (Wanda Maximoff), putri Magneto, kehilangan kendali atas dirinya dan menyerang sesama anggota Avengers, Magneto datang untuk menyelamatkannya. Ia kemudian membawa putrinya ke Pulau Genosha, tempat di mana para mutan dapat hidup dengan aman tanpa ancaman diskriminasi. Berkat bantuan Charles Xavier, Scarlet Witch dapat bertahan hidup, meski masih tidak sadarkan diri. Namun, para Avengers dan X-Men melihat Wanda sebagai ancaman, dan berusaha membawanya kembali atau membunuhnya. Anak Magneto lainnya, Quick Silver (Pietro Maximoff), meminta sang ayah untuk membantu saudarinya tersebut. Namun, Magneto mengaku bahwa meski ia ingin berkorban untuk putrinya, ia menyadari bahwa putrinya juga telah menjadi sebuah ancaman berbahaya.

Ketika pasukan gabungan X-Men dan New Avengers tiba di Genosha untuk menangani Wanda, dalam sekejap dunia tertutup oleh cahaya warna putih. Ketika cahaya tersebut pudar realitas dunia telah berubah: para mutan kini adalah spesies mayoritas, sementara manusia diambang kepunahan. Magneto sendiri memimpin negara Genosha, negara terkuat di dunia. Sementara di seluruh dunia para mutan menjabat posisi penting dalam pemerintahan.

Pada saat ini Wolverine dan seorang gadis misterius bernama Layla Miller, menggunakan kekuatannya untuk menyembuhkan ingatan para pahlawan kembali atas “dunia nyata.” Para pahlawan yang ingatannya telah sembuh ini kemudian berusaha melakukan kudeta atas kepemimpinan Magneto. Dalam pertarungan sebuah rahasia terbongkar: Pietro lah, bukan Erik, yang meyakinkan saudari kembarnya untuk merubah dunia seperti sekarang. Marah atas fakta yang disembunyikan ini, Magneto kemudian membunuh Quick Silver. Hal ini kemudian membuat Wanda marah dan merubah kenyataan sekali lagi, hanya saja kali ini ia membuat sebuah dunia dengan kalimat “No More Mutants!” Di dalam dunia ini 99% populasi mutan telah kehilangan kekuatannya, termasuk Magneto. Momen ini nantinya akan selalu diingat sebagai “M-Day.”


  1. Secret Wars

Di dalam Secret Wars, Magneto adalah salah satu karakter yang dikirim ke sebuah planet di galaksi nun jauh bernama Battleworld. Di dalam planet ini sebuah wujud kosmik bernama Beyonder kagum dengan potensi para pahlawan dari dunia Marvel. Ia kemudian memilih beberapa karakter baik dari pihak superhero maupun supervillain untuk berpartisipasi ke dalam sebuah “perang rahasia” atau Secret Wars.

Sang Beyonder menjanjikan kedua belah pihak untuk memberikan apapun yang mereka mau, asalkan mereka saling membunuh satu sama lain. Magneto pada awalnya dipilih ke dalam pihak para pahlawan super, namun setelah kehadirannya dipertanyakan oleh anggota Avengers, ia keluar dan membentuk pihak ketiganya sendiri. Ia kemudian membangun markas miliknya sendiri dan bertarung dengan para pahlawan untuk memperebutkan sumber daya mereka.

Setelah terlibat berbagai konflik, termasuk menculik The Wasp, Magneto menjadi orang yang bertanggung jawab dalam mengawasi gerakan Galactus; yang juga terpilih untuk berpartisipasi ke dalam Secret Wars. Setelah Professor X menyadari kalau Galactus hendak memakan Planet Battlworld, ia, para anggta X-Men, dan pahlawan super lainnya bergabung untuk mengalahkan sang pemakan planet. Setelah Dr. Doom menyerap energi dari Galactus dan Beyonder, kemudian membunuh semua anggota pahlawan, Mr. Fantastic menghidupkan kembali semuanya. Setelah sang Beyonder mendapat kekuatannya kembali, ia dan Doom menghilang. Sementara para pahlawan kembali menuju ke bumi.


  1. X-Men and The Brotherhood

Para anggota X-Men dan Brotherhood of the Mutants selalu terlibat di dalam pusaran konflik yang tiada akhir. Hal ini dikarenakan perbedaan pandangan dari kedua pemimpinnya: Professor X dan Magneto. Professor X yang memiliki sekolah untuk para mutan dan memimpin tim X-Men bercita-cita agar mutan dapat diterima dan hidup berdampingan dari masyarakat. Sementara Magneto, yang memiliki masa lalu kelam, bercita-cita tidak hanya agar mutan mendapat hak yang sama dengan manusia lain, namun juga menginginkan supremasi mutan di atas manusia.

Untuk itulah Magneto membentuk sebuah tim beranggotakan mutan yang memiliki ide sama dengannya. Tim ini lantas ia beri nama sebagai Brotherhood of the ‘Evil” Mutants. Serangan yang mereka sering lancarkan terhadap umat manusia inilah yang menarik perhatian Professor X dan X-Men. Hampir setiap aksi yang dilakukan oleh Magneto dan timnya, X-Men selalu ada di sana untuk menghentikannya.

Namun, rupanya Magneto dan Brotherhood-nya tidak hanya melawan anggota X-Men ketika melaksanakan aksi mereka. Magneto dan Brotherhood juga sempat melawan Thor, Namor, dan keempat anggota Fantastic Four. Ia juga sempat melawan kelompok superhero lainnya, yakni Inhumans. Uniknya lagi, Magneto juga terlibat dalam konflik dengan penjahat super ikonik lainnya, Dr. Doom. Doom rupanya terlalu kuat untuk sang mutan, sehingga ia memberitahu X-Men dan Avengers atas rencana Doom. Berkat bantuan Champions of Los Angeles dan Beast dari X-Men, Magneto berhasil mengalahkan saingan sesama penjahat supernya tersebut.


  1. Mutant Separatism

Ketika Magneto mengisolasikan dirinya di Asteroid M, sekelompok mutan bernama Acolytes yang dipimpin oleh Fabian Cortez, mendekati Magneto untuk memimpin mereka. Magneto memutuskan bahwa aksi terbaik adalah untuk membuat negara bagi para mutan. Ia kemudian mendeklarasikan Asteroid M sebagai negara mutan impiannya tersebut. Untuk membela diri dari serangan umat manusia, Magneto mengambil misil dari kapal selam Rusia yang ia tenggelamkan bertahun-tahun sebelumnya.

Para anggota X-Men tentu saja tidak tinggal diam dan menyerang Magneto di Asteroid M. Rogue, yang menyukai Magneto selama ia menjadi baik dan memimpin tim X-Men, berusaha untuk mendamaikan kedua belah pihak. Sayangnya niat baik tersebut tidak membuahkan hasil. Pengkhianatan Cortez-lah yang menjadi faktor kekalahan mantan pemimpin Brotherhood of the Mutants ini.

Terpojok, Magneto pun mundur ke stasiun luar angkasa cadangannya, Avalon. Para anggota X-Men kemudian menyerang stasiun luar angkasa tersebut. Magneto sampai saat ini masih menahan kekuatannya dalam melawan mantan sekutunya ini. Ketika Wolverine hampir membunuhnya, Magneto pun menggunakan kekuatannya untuk menarik adamantium dari dalam tulang Wolverine. Terbakar amarah karena anggotanya hampir mati, Professor X menggunakan kekuatannya untuk menghapus ingatannya dan membuatnya tidak sadarkan diri. Pada saat ini Colossus mengganti keberpihakannya dari X-Men kepada Magneto, untuk mengembalikan dan membantunya membangun ulang Asteroid M.


  1. Joseph

Berbulan-bulan lamanya Magneto duduk di singgasannanya, masih dalam kondisi tidak sadarkan diri karena pengaruh serangan Professor X. Namun, semua berubah ketika seorang pengungsi dari cerita “Age of Apocalypse” bernama Holocaust menghancurkan Asteroid M. Setelah diselamatkan lagi oleh Colossus, Magneto kembali ke bumi. Di sana, seorang mutan teleportasi bernama Astra mengembalikan ingatan Magneto dan membuat kloning darinya. Kloning yang bernama Joseph ini digunakan Astra untuk membalas dendam terhadap Magneto. Sayangnya kloning ini lepas kendali dan pada saat kejadian ini Magneto berhasil melepaskan diri dari kerangkangnya. Saking miripnya Joseph, ia bahkan dianggap sebagai Magneto. Sang kloning bahkan sempat menjadi anggota X-Men.

Menyamar sebagai manusia biasa, Magneto menaruh nasib umat mansia pada seorang kontraktor bangunan bernama Willam Jones. Ia tengah menginvestigasi sebuah gedung di Los Angeles, yang diduga runtuh karena ulah para mutan. William kemudian sempat bercengkrama dengan Magneto, yang menyamar sebagai anggota dewan. Keduanya akrab hingga akhirnya Magneto menunjukkan kekuatannya. Williammenjadi takut dan mengatakan bahwa ia ingin agar Magneto menghilang dari dunia ini, bukan karena ia membencinya, namun karena kekuatannya yang ia gunakan untuk kejahatan.

Magneto kemudian mengucapkan selamat tinggal kepada William dan pergi ke Kutub Utara. Di sana ia mengancam untuk menghancurkan pusat medan magnet di dunia apabila PBB tidak menerima tuntutannya: sebuah pulau di mana mutan dapat tinggal dengan damai. Untungnya anggota X-Men dapat menghentikan aksi Magneto. Berkat bantuan Joseph, yang mengorbankan dirinya, Magneto dapat dikalahkan. Namun, PBB rupanya telah menyetujui tuntutannya: sebuah pulau untuknya dan para mutan bernama Genosha.