Bila berbicara mengani film animasi, rasanya sulit untuk tidak menyebutkan nama dari film-film buatan Pixar. Studio tersebut terus menciptakan berbagai film animasi yang meraih kesuksesan bahkan, film animasi yang kurang mendapatkan respon positif pun tetap mendapatkan kesuksesan yang cukup tinggi. Selama ini Pixar telah mendedikasikan dirinya untuk film animasi. Setiap film animasi yang dibuat oleh Pixar selalu memiliki dibuat dengan passion yang lebih dari film sebelumnya.

Sebelum film animasi menjadi sebuah film, terdapat sebuah concept art yang akan menjadi panduan untuk cerita di filmnya nanti. Ada yang kemudian dipakai dalam filmnya, ada pula yang akhirnya konsep tersebut tidak dipakai yang mungkin bisa saja dimasukan ke dalam film dan mempengaruhi isi ceritanya. Lalu, concept art apa saja yang tidak dipakai oleh Pixar? Simak pembahasannya di bawah ya Geeks !


Surga Makanan Manis – Ratatouille


Dalam konsep art dari Dominique Louis ini terlihat bagimana Remy berdiri dengan dikelilingi berbagai kue-kue berlapis gula yang nampak begitu menggiurkan. Tidak begitu jelas bagaimana konsep ini bisa masuk ke dalam cerita, dimana mungkin konsep ini hanya menjadi design visual untuk film ini saja. Tapi, dalam filmnya, tidak ditemukan sedikitpun kue-kue tersebut.

Mungkin jika konsep ini dipakai, jalan cerita dari film Ratatouille tidak akan banyak berubah tapi, konsep ini bisa memanjakan mata kita dengan banyaknya warna pastel dalam konsep tersebut. Konsep ini juga mungkin ada benarnya untuk dihilangkan karena, filmnya sendiri sudah banyak cerita mengenai berbagai makanan.


Serangan Belalang – A Bug’s Life


Konsep art yang terlihat dark dan cukup keren ini diciptakan oleh Geefwee Boedoe. Menggambarkan sebuah serangan oleh para belalang dalam cerita film A Bug’s Life. Gambar konsep tersebut menjadi gambar yang cukup “menyiksa” bagi film Pixar dan di sisi lain adegan tersebut bisa menjadi sebuah kejadian yang memorable.

Pixar menginginkan untuk menekan lebih jauh batas dan kemampuan render dari banyak karakter sekaligus. Pada saat itu, cara satu-satunya untuk melakukan hal tersebut adalah dengan menciptakannya satu persatu dan kemudian dianimasikan secara masing-masing. Tapi, sekarang pihak studio sudah menciptakan perangkat lunak baru yang mampu membuat gambar dengan crowd yang sangat masif.


Dory, Marlin, dan Squirt – Finding Nemo


Banyak dari konsep-konsep Finding Nemo ini termasuk karakter-karakter tambahan dalam scenes, dan lokasi yang tidak akan pas dengan cerita saat ini. tapi, konsep art ini mengungkapkan sebuah perubahan besar dalam cast utama karakter. Squirt pertama kali muncul ketika Dory dan Marlin akan menuju ke Arus Timur Australia.

Mereka berdua kemudian menaiki seekor kura-kura laut sampai mereka menuju ke arus tersebut dan tidak pernah bertemu dengan kura-kura tersebut lagi. Dalam art ini menyiratkan bahwa, Squirt bisa saja muncul lebih banyak di film tersebut dan dia mungkin saja bertemu dengan Dory dan Marlin sebelum mereka bertemu dengan Bruce si hiu.


The Fantastic Five – The Incredibles


Sketsa ini dbuat oleh Lou Romano dan sketsa ini pun memberikan perubahan yang cukup jelas bagi tim tersebut. Jika, monster tersebut tidak berhasil maka, anggota penggantinya adalah Jack Jack. Tidak diketahui mengapa mereka kemudian merubah konsep dari sketsa ini. Dengan dimasukannya monster ke dalam tim ini mungkin bisa merebut hati para penonton. Pada akhir cerita diungkapkan bahwa monster tersebut juga memiliki kekuatan.

Sebenarnya kita bisa melihat sosok monster ini dalam proses final ketika Jack Jack berubah menjadi monster di akhir film. Mungkin versi raksasa dari monster tersebut masih disimpan oleh Pixar untuk sekuelnya nanti.


Jalanan Kota Monstropolis – Monster Inc.


Konsep art ini juga merupakan karya dari Dominique Louis. Konsep art ini memperlihatkan sebuah kota yang lebih memiliki personality dibandingkan apa yang kita lihat di filmnya. Dalam gambar tersebut kita diperlihatkan bahwa kota ini menghadirkan jalanan yang banjir dan juga konsep awal untuk Mike Wazowsky dan Sullivan.

Konsep design lokasi juga lebih menarik karena dirasa lebih familiar daripada versi yang ada di filmnya. Artwork ini juga terlihat seperti sebuah tempat yang nyaman bagi para monster untuk tinggal tapi, tetap terasa sangat relatable untuk dijual kepada para penonton muda dengan konsep monster baik hati.


Pikiran Riley – Inside Out


Dalam konsep art ini kita bisa melihat perbedaan yang mencolok dari apa yang dimunculkan untuk visual filmnya. Dalam versi finalnya, kebanyakan dari alam bawah sadar Riley dibentuk dengan parallel ke dunia nyata. Pikirannya dibuat seperti sebuah ruang kendali yang menggerakan berbagai cabang di  sebuah pabrik. Tapi, design yang tidak terpakai ini mensugestikan sesuatu yang kurang pas dengan filmnya.

Gambar ini juga tidak digunakan mungkin dengan alasan terlalu psychedelic. Jelas hal ini hanya untuk percobaan dari konsep visual tapi, dengan cahaya terang dan visual yang penuh dengan guratan krayon bisa jadi sedikit terlalu trippy. Mereka bisa saja menganggap ini terlalu aneh untuk anak-anak tapi, dari segi estetika hal ini bisa dibilang sangat unik.


Sully dan Boo Hangout – Monster Inc.


Konsep asli dari dunia di film Monster Inc. adalah lebih surrealis dibandingkan hasil akhirnya. Seperti yang tergambar dalam konsep art milik Harley Jessup ini. konsep yang cukup indah ini tidak dipakai dalam awal pengembangan film tapi, nampaknya sangat sayang jika harus dilewatkan.

Monstropolis memang berhasil sedikit membuat kita familiar dengan lingkungannya dan rasanya dunia tersebut tidak berbeda jauh dengan dunia yang kita tinggali. Konsep ini memberikan keseimbangan dari surealis dengan tetap terasa menyenangkan. Juga rasanya seperti sedikit industrial dan memiliki penampilan steampunk.

 

Terkadang rencana awal memang lebih baik dari proses finalnya. Tentu Pixar memiliki alasan tersendiri mengapa concept art tersebut pada akhirnya tidak dipakai dalam film. Jika concept art ini dipakai kemungkinan ada perubahan image atau cerita dari film tersebut. Bagaimana menurut kalian Geeks, apakh concept art yang tidak dipakai ini memang lebih bagus dari filmnya? Atau malah lebih bagus versi finalnya?

 

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.