Dalam setiap film adaptasi, baik dari komik maupun dari sumber lain seperti game atau novel, selalu diusahakan semirip mungkin dengan apa yang terjadi dari sumbernya. Tidak jarang juga, film hasil adaptasi tersebut memiliki perbedaan dari sumber aslinya. Alasanya biasanya hanya satu, yaitu demi kepentingan film tersebut. Banyak adegan yang sengaja dipotong karena keterbatasan durasi, banyak juga yang sengaja diperpanjang karena dirasa “kurang” untuk ukuran sebuah film. Lalu, apa saja perbedaan dari film produksi Peter Jackson, Mortal Engines, dengan sumber aslinya yaitu Novelnya? Simak di bawah ini ya Geeks!

 


Plot Film Tidak Memiliki Episode


Kebanyakan perubahan dari Mortal Engines adalah selesai dengan satu tujuan yang jelas, yaitu untuk membuat cerita yang pas untuk film. Plot dari novelnya sendiri tentu saja lebih menarik dan dunia yang Phillip Reeves ciptakan benar-benar sangat unik, lebih baik dibuat dalam bentuk episode seperti aslinya yang artinya menyalurkan masa depan dari cerita novel tersebut ke layar lebar selama dua jam dan beberapa elemen seluruhnya dipotong, namun aspek lainya yang saling terhubung tidak dimunculkan.

Berbagai kejadian yang menghasilkan sebuah adegan dipersingkat untuk membuat semuanya tetap maju. Tumbridge Wheels, kota bajak laut yang pertama kali dikunjungi oleh Tom dan Hester, hampir tidak ditampilkan. Dan pengenalan karakter Anna Fang lebih diperlihatkan dari sisi aksi.


Film Mortal Engines Memiliki Area bertempur


Meskipun kota yang bergerak tersebut merupakan nilai jual utama dari Mortal Engines, apa yang paling menarik dari film ini adalah mesin terbangnya. Kecil, bertenaga balon dan melewati awan di masa depan, terbang diantara kota-kota dan persembunyiannya di angkasa. Ada satu hal yang besar yang coba dihadirkan di film ini yaitu sebuah arena pertarungan yang tidak ada di dalam bukunya.

Inilah produksi film adaptasi, meskipun ketiga bagian buku Mortal Engines sangat menarik untuk dibaca, hal ini menambahkan beberapa visual ekstra untuk filmnya. Bukan sebuah hal yang buruk untuk sedikit menambahkan dari apa yang seharusnya tidak ada di sumbernya demi kepentingan visual.


Para pemimpin Mortal Engine Berumur Tua Agar Seperti Star Wars


Satu hal yang segera kita bisa temukan tentang para cast adalah bahwa mereka berusia lebih tua daripada versi bukunya. Versi bukunya berusia remaja sedangkan dalam film berusia awal sampai pertengahan 20. Hal ini tentu saja sedikit mengejutkan tapi, ada hal positif lain tentang itu.

Seperti dalam Game of Thrones, penulis memutuskan untuk menambahkan umur para karakter selama lima tahun atau lebih. Hal itu membuat banyak aspek cerita menjadi lebih mudan untuk dijual dan membantu film tersebut agar terlihat seperti Star Wars, influence bagi film-film adaptasi.


Hester Sedikit Berbeda Dari Versi Buku


Reeve menggambarkan sosok Hester memiliki sebuah luka besar di wajahnya, sebuah tanda yang mengingatkan dirinya dari masa lalunya yang kelam. Namun, dalam versi filmnya, hal tersebut sedikit dihilangkan. Meskipun Hera Helman memang terlihat memiliki sedikit luka di wajahnya namun, hal tersebut tidak seperti versi bukunya. Alasan utamanya, menurut Hilmar, adalah untuk membebaskan performanya sebagai Hester. “kita berada di tengah-tengah (antara buku dan film) jadi aku bisa, aku rasa mengekspresikan diriku dalam cara yang sama.”

Hester bukan satu-satunya karakter yang berbeda dari apa yang sebelumnya digambarkan. Katherine Valentine (Leila George), anak perempuan dari kepala bagian sejarah kota London, memiliki rambut berwarna pirang berbeda dengan rambutnya yang digambarkan berwarna hitam. Bevis Pod, memiliki rambut hitam dengan sedikit warna abu dimana harusnya dia botak.


Valentine Menjadi Villain Utama


Nama besar yang dihadirkan di film Mortal Engines adalah Hugo Weaving, yang memerankan sosok kepala bagian sejarah kota London, Thaddeus Valentine. Dalam bukunya, Valentine diperlihatkan memiliki konflik yang pelik dan dibawah tekanan dari walikota London yang sangat maniak. Namun, berdasarkan apa yang sudah kita lihat dari trailernya, film ini akan lebih memperlihatkan dirinya sebagai villain utama.

Walikota Magnus Crome pun memang memiliki peran dalam film ini namun, tidak sebesar dari Valentine. Pembuat film ini sepertinya sudah mengarahkan tokoh Valentine ke sebuah arah yang baru sehingga tokoh ini ditunjuk sebagai villain utama dalam film ini.


Minions menggantikan Mickey dan Goofy


Yang satu ini mungkin bukan sebuah hal yang besar tapi, tentu saja hal ini sangat menarik terlepas dari kalian pernah membaca buku Mortal Engines atau belum. Di musium kota London dimana Tom menghabiskan harinya, terdapat sebuah dasar tiang  yang didedikasikan untuk “dewa-dewa Amerika yang hilang”. The minions menjadi ikon tersebut. Easter Egg Illumination ini merupakan bagian dari usaha Mortal Engines dalam bentuk kontekstual dari post-dystopia.

Dalam versi cetaknyanya, dewa-dewa tersebut adalah Mickey Mouse dan Goofy. Penyesuaian ini tentu saja dikarenakan karakter tersbut merupakan milik Disney sedangkan produksi film ini milik Universal. Tapi, kedua tokoh kartun tersebut sama-sama memiliki influence yang cukup besar.


Bentuk Steampunk Dari Bukunya Tidak Terlalu Sesuai


Jika ada satu kunci yang paling mendekati untuk menyimpulkan film adaptasi Mortal Engines, film tersebut bukanlah steampunk. Hal ini kembali ditegaskan oleh para tim produksi yang mengerjakan film ini. Beberapa elemen seperti Cyborg Shrike atau Scuttlebutt mungkin memang masuk ke ranah steampunk. Tapi, ada beberapa hal dasar yang realistis untuk kebanyak desain di film ini dan bagaimana saat ini dan masa lalu telah menjadi satu.

Berikut diatas adalah tujuh perbedaan Mortal Engines dari film dan novelnya. Perbedaan adaptasi dari novel ke layar lebar memang tidak bisa dihindarkan. namun, bukan berarti perbedaan tersebut merupakan hal yang buruk. Tergantung dari situasi dan kebutuhan visual film tersebut. Bagi para penggemar karya cetaknya tentu saja pasti akan merasakan sedikit perbedaan dari apa yang telah mereka baca sebelumnya. Tapi, bukan berarti hal tersebut menjadi alasan untuk menilai film ini buruk kan Geeks?

Itulah tadi tujuh perbedaan film Mortal Engines dengan versi Novelnya. Bagaimana menurut kamu? Apakah mulai tertarik untuk menonton film garapan sutaradara Christian Rivers ini dibioskop? Perilisannya Mortal Engines sendiri ditargetkan tayang pada tanggal 14 Desember 2018. So, ikuti terus informasi ter-update seputar film dan series hanya di Greenscene.co.id ya Geeks!

 

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.