Para Geeks di Indonesia baru-baru ini dikejutkan dengan rumor yang menyebutkan bahwa Lembaga Sensor Film ( LSF ) Indonesia, telah menyensor film Avengers : Infinity War dan memotong beberapa adegan sekitar kurang lebih 7 menit secara keseluruhan. Sontak saja hal ini menuai beragam reaksi dari para Geeks yang menilai penyensoran tersebut di anggap ‘lebay’ mengingat film ini memiliki rating PG-13 yang didalam kontennya tidak memuat adegan kekerasan atau nudity yang masif.

Namun ternyata bukan hanya kita yang terkejut mendengar rumor ini, namun sang sutradara sendiri, Russo Brothers, terkejut dengan isu penyensoran yang terjadi di Indonesia. Saat dirinya melakukan konferensi pers di Singapura bersama cast Infinity War lain, ia menyebutkan komentarnya perihal penyensoran tersebut, seperti yang bisa kalian simak kutipannya dibawah ini :

“Saya tidak bisa membayangkan tujuh menit apa yang mereka potong dari film. Ini pertama kalinya kami mendengarnya jadi kami sedikit terkejut, tapi ya, tentu saja sebagai sutradara anda tidak ingin siapa pun menyensor apa pun atau mengambil apa pun dari film yang Anda buat. Ini adalah film PG-13 dan tidak ada konten radikal di dalamnya, jadi saya sedikit terkejut. “

Namun rumor ini akhirnya dibantah oleh pihak LSF, seperti yang diutarakan oleh jubir LSF, Rommy Fibri. Ia memang tidak mambantah bahwa Avengers : Infinity War melalui proses sensor, namun ia menegaskan bahwa bahwa durasi 149 menit sudah diterima oleh pihak LSF sebelum Avengers: Infinity War menjalani tahapan sensor. Artinya tidak ada sedikitpun pemotongan adegan untuk film ini.

Selain itu, melalui akun Twitter resmi Lembaga Sensor Film Indonesia, @lembaga_sensor, juga ikut memberi klarifikasi mengenai isu tersebut kepada publik.

Selamat malam, terima kasih atas pertanyaannya. Dilihat dari nomor STLS yang keluar bisa dipastikan film Avanger: Infinity War lulus sensor untuk klasifikasi usia 13+ tanpa ada pemotongan adegan. Yuk, mulai biasakan menonton sesuai klasifikasi usia,” tulis mereka.

 

Well, setidaknya para Geeks bisa bernafas lega karena kita bisa menyaksikan film yang kita tunggu-tunggu tanpa ada pemotongan adegan alias sensor.